Nissan Optimistis Teknologi e-Power Jadi Solusi Masa Transisi ke Mobil Listrik Murni

PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) merupakan salah satu pabrikan yang gencar menawarkan mobil ramah lingkungan ini. Dua model yang mengadopsi penggerak listrik yang ditawarkan adalah Nissan Leaf dan Nissan Kicks e-Power.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 07 Okt 2021, 19:32 WIB
All New Nissan Kicks e-POWER.

Liputan6.com, Jakarta - Mobil listrik digadang-gadang sebagai kendaraan masa depan yang hemat bahan bakar sekaligus ramah lingkungan. Di Indonesia beragam mobil listrik sudah mulai ditawarkan, hanya saja infrastruktur pengecasan baterai masih terbatas.

PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) merupakan salah satu pabrikan yang gencar menawarkan mobil ramah lingkungan ini. Dua model yang mengadopsi penggerak listrik yang ditawarkan adalah Nissan Leaf dan Nissan Kicks e-Power. 

" Kita lihat kondisi di Indonesia, pemerintah juga mengarah ke elektrik. Melihat infrastruktur yang ada, Indonesia adalah negara kepulauan, yang paling challenging adalah charging station," ungkap Evensius Go selaku Presiden Direktur PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) saat Ngovsan Forwot Bersama Nissan Indonesia, kemarin (06/10).

Evensius mengakui dua mobil ramah lingkungannya bisa mengakomodasi kebutuhan konsumen yang tinggal di kota besar, maupun di daerah yang belum memiliki stasiun pengecasan baterai. Nissan Leaf yang merupakan mobil listrik seutuhnya ditujukan untuk konsumen yang tinggal di kota besar.

Sementara itu, bagi konsumen yang tinggal di daerah infrastruktur masih terbatas, Nissan memiliki Kicks e-Power. " Kita bawa teknologi e-Power untuk mengakomodasi area yang belum banyak charging station, e-Power tenaga dari baterai, tapi tidak perlu dicas karena ada engine kecil yang mengisi baterai, " lanjut Evensius.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sensasi Mobil Listrik

Di balik bonnet Nissan Kicks e-Power terdapat unit bensin 1,2 liter DOHC 12-valve tiga silinder dan berbagai komponen teknologi e-Power telah digabungkan di satu tempat.

Jadi, pemilik mobil tidak perlu repot melakukan pengisisan baterai. Kerja mesin konvensional sebagai pengisi baterai, juga telah diatur secara elektronik, sehingga tidak merepotkan pengemudi ketika berkendara.

Ketika menyalakan mesin, memang layaknya mobil listrik yang senyap tanpa suara. Terlebih, ketika menggunakan mode berkendara EV, yang benar-benar layaknya menggunakan mobil nol emisi.

Sedangkan ketika menggunakan mode normal dan smart, akselarasi motor listrik sebagai penggerak roda semakin terasa hentakannya. Meskipun, ketika melakukan kick down atau menekan pedal gas lebih dalam dan mobil melaju kencang, masih terdengar suara mesin konvensionalnya. 

 

 


Biaya Perawatan

Menyoal kesiapan servis teknologi e-Power milik Nissan Kicks, Tan Kim Piauw selaku Direktur Sales & Marketing PT NMDI mengaku sudah menyiapkan sumber daya dan juga teknologi hampir di semua dealer. 

" Peralatan bengkel kami sudah bisa melakukan perawatan, untuk mobil listrik kami terus melakuan edukasi kepada bengkel resmi Nissan. Kami sudah siap bukan hanya bagaimana melakukan perawatan, begitu juga dengan spare part utama ada baterai listrik dan mesin konvensional," ungkap Tan.

Biaya perawatan mobil berteknologi e-Power diklaim tidak jauh berbeda dibanding mobil konvensional. " Berkisar 1 sampai 2 juta per 10 ribu km.Namun, berdasarkan tes yang kami lakukan, konsumen bisa menghemat dari segi bahan bakar. Mobil konvensional membutuhkan bahan bakar dua kali lebih banyak dibanding e-Power," pungkas Tan.


Infografis 3 Tips Atasi Fobia Jarum Suntik Sebelum Vaksinasi Covid-19

Infografis 3 Tips Atasi Fobia Jarum Suntik Sebelum Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya