Vietnam Akan Terima Lebih Banyak Turis Asing Sudah Vaksinasi COVID-19 Per Desember

Vietnam akan membuka wilayahnya untuk lebih banyak turis asing yang sudah vaksinasi COVID-19 dosis penuh.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 07 Okt 2021, 18:00 WIB
Seorang pria disuntik vaksin virus corona COVID-19 Moderna oleh petugas kesehatan di Vung Tau, Vietnam, Senin (13/9/2021). Vietnam mempercepat program vaksinasi dalam upaya untuk melonggarkan pembatasan lockdown COVID-19 di kota-kota besar pada akhir September. (AP Photo/Hau Dinh)

Liputan6.com, Hanoi - Vietnam berencana untuk membuka kembali tujuan wisata utama bagi pengunjung yang divaksinasi dari negara-negara yang dianggap berisiko rendah COVID-19 pada Desember mendatang.

Hal ini disampaikan oleh pemerintah pada Rabu 6 Oktober 2021, menjelang kembalinya pariwisata secara penuh yang ditargetkan untuk Juni tahun depan.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (7/10/2021), Vietnam memberlakukan kontrol perbatasan yang ketat pada awal pandemi dalam upaya untuk mencegah COVID-19.

Ketika itu Vietnam dianggap berhasil mencegah penyebaran virus namun merugikan sektor pariwisata yang sedang berkembang, yang biasanya menyumbang sekitar 10 persen dari produk domestik bruto.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Buka Pariwisata

Orang-orang berolahraga di depan mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi setelah kegiatan olahraga outdoor diizinkan menyusul pelonggaran pembatasan Covid-19, Selasa (28/9/2021). Sejauh ini, 94 persen dari populasi orang dewasa Hanoi telah menerima satu suntikan vaksin. (Nhac NGUYEN/AFP)

Langkah ini mengikuti langkah serupa yang diambil oleh negara tetangga Thailand, yang bulan depan akan memperluas lokasi dalam skema percontohan untuk memungkinkan pengunjung yang divaksinasi.

Kedatangan turis asing ke Vietnam turun menjadi 3,8 juta tahun lalu turun dari 18 juta pada 2019, ketika pendapatan pariwisata mencapai US$31 miliar, setara dengan 12 persen dari PDB.

Negara ini berusaha untuk mempercepat vaksinasi COVID-19, dengan hanya 13 persen dari 98 juta orangnya yang disuntik sejauh ini, salah satu tingkat terendah di Asia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya