Virus Yezo Ada di Jepang, Gejalanya Demam dan Nyeri

Virus Yezo ditemukan pertama kali pada tahun 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Okt 2021, 06:00 WIB
Seorang wanita mengenakan masker melewati pohon sakura di taman Ueno, Tokyo, Jepang (12/3/2020). Di tengah kekhawatiran akan penyebaran virus corona COVID-19, Gubernur Tokyo Yuriko Koike menghimbau warga menghindari kerumunan saat pesta tradisional "hanami". (AFP/Philip Fong)

Liputan6.com, Jakarta - Virus baru membuat heboh di Jepang. Para peneliti menemukan virus baru bernama Yezo yang bisa menginfeksi manusia.

Virus baru ini diketahui dapat menyebar melalui gigitan kutu. Orang yang terinfeksi virus Yezo ini memiliki gejala yang mencakup demam dan pengurangan trombosit darah dan sel darah putih. 

Melansir Newsweek, pada Kamis (7/10/2021), virus Yezo ditemukan pertama kali ketika seorang pria berusia 41 tahun dirawat di rumah sakit pada 2019. Ia mengeluh demam dan nyeri kaki, setelah digigit kutu saat berjalan di Hutan Hokkaido. 

Dia pun dipulangkan setelah dirawat selama dua minggu dan diuji negatif untuk semua virus yang sedang merajalela pada saat itu. 

Tahun berikutnya, pasien lain dirawat dengan gejala serupa setelah juga digigit hewan.


Belum ada Kasus Kematian

Para peneliti di Universitas Hokkaido, termasuk virolog Keita Matsuno, melakukan analisis genetik pada sampel darah dari dua pasien yang terinfeksi virus Yezo. 

Saat ini, memang belum ada kematian dilaporkan terkait virus Yezo. Namun peneliti mengharapkan penelitian lanjutan dilakukan di seluruh Jepang.

"Semua kasus infeksi virus Yezo yang kami ketahui sejauh ini tidak menyebabkan kematian, tetapi kemungkinan besar penyakit itu ditemukan di luar Hokkaido, jadi kami perlu segera menyelidiki penyebarannya," kata ahl Keita Matsuno.

 

Reporter: Lianna Leticia

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya