Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan pertumbuhan kredit berkisar hingga 7 persen hingga akhir tahun 2021.
Direktur Keuangan BRI, Viviana Dyah Ayu Retno mengatakan, permintaan kredit sempat turun pada paruh pertama tahun ini, tetapi kembali membaik memasuki kuartal III 2021.
“Pertumbuhan pinjaman sempat mengalami sedikit pressure di Juli, tetapi Agustus-September sudah mulai membaik. Sehingga estimasi kita pertumbuhan pinjaman sampai akhir tahun masih di kisaran 6-7 persen,” kata dia dalam konferensi pers, Kamis (7/10/2021).
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, Viviana mengatakan dari sisi kualitas aset Perseroan juga mengalami perbaikan. Sejalan dengan itu, Perseroan mampu menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) dengan baik. Tercatat NPL BRI pada akhir kuartal II-2021 sebesar 3,30 persen dengan NPL Coverage mencapai 254,84 persen.
Keberhasilan BRI menjaga NPL ini tak lepas dari kian landainya tren restrukturisasi kredit terdampak COVID-19. Hingga akhir Juni 2021, tercatat outstanding kredit restrukturisasi akibat COVID-19 sebesar Rp 175,16 triliun atau telah turun sebesar Rp 56,3 triliun dari total akumulasi kredit restrukturisasi.
“Besaran kredit yang direstrukturisasi secara konsisten menunjukkan penurunan. Terutama didorong oleh segmen mikro dan UKM atau small medium enterprise (SME). Kita masih berada di kisaran yang sama untuk guidance sampai dengan akhir tahun NPL di kisaran 3,3-3,5 persen,” imbuh Viviana.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
LDR Terjaga Baik
Perseroan juga menjaga biaya kredit. Pada periode Juni-Juli lalu menyentuh 3,9 persen. “Tetapi ke depan akan membaik sesuai estimasi kita akan berada di 3,5-3,7 persen,” imbuhnya.
Ia juga memastikan loan to deposit ratio (LDR) juga tetap baik apalagi setelah mendapatkan dana dari rights issue. "Untuk LDR masih terjaga dengan baik. Terutama setelah kami mendapatkan hasil rights issue kemarin,” kata dia.
LDR BRI pada akhir Juni 2021 tercatat sebesar 84,77 persen. Kemudian efisiensi biaya dana (COF/Cost of Fund) juga masih menunjukkan perbaikan atau penurunan. Meskipun Viviana mengatakan, penurunan lebih terbatas dibandingkan dengan semester I 2020.
Advertisement