Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Konsumsi makanan tinggi kolesterol gula, dan garam menjadi salah satu faktor terbesar yang dapat memicu tekanan darah tinggi.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Okt 2021, 17:00 WIB
Ilustrasi Tekanan Darah Tinggi Credit: pexels.com/Andrea

Liputan6.com, Jakarta - Ketika Anda berada di tempat jajanan makanan pasti Anda ingin menikmati seluruh jajanan favorit Anda. Nyatanya mengkonsumsi berbagai makanan kesukaan Anda bisa berdampak buruk bagi kesehatan Anda, apalagi jika Anda memiliki darah tinggi

Mengutip dari Asia One, tekanan darah tinggi juga bisa dikenal sebagai hipertensi. Banyak hal yang bisa memicu hipertensi, salah satunya adalah pola makan yang tidak sehat. Seseorang yang menderita hipertensi jika tekanan darahnya lebih dari 140/90 mm Hg. 

Hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa semakin buruk jika Anda mengonsumsi makanan yang tinggi kolesterol, gula, dan garam. Sehingga penting untuk menjaga makanan yang seimbang dan menghindari makanan yang memiliki dampak buruk pada kesehatan jantung Anda. Hal ini bisa mencegah konsekuensi tekanan darah tinggi jangka panjang.

Namun, tidak semua makanan bisa memperburuk kondisi tekanan darah tinggi yang Anda miliki. Anda tetap bisa makan di luar sana selama Anda bisa memilih makanan yang lebih sehat untuk dikonsumsi. Berikut ini adalah jenis makanan yang bisa Anda konsumsi dan harus Anda hindari untuk menjaga tekanan darah tinggi Anda tetap terkendali, seperti melansir dari Asia One.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 


Makanan yang Harus Dihindari

Ilustrasi Donat Credit: pexels.com/Sharon

Yang harus dihindari oleh penderita hipertensi pertama yaitu, alkohol. Jika Anda peminum alkohol dengan jumlah yang tinggi, cobalah untuk membatasi jumlah minuman beralkohol. Konsumsi alkohol secara berlebihan kerap dikaitkan dengan tekanan darah tinggi. Ketika Anda ingin mengkonsumsi alkohol, Anda dianjurkan untuk maksimal minum segelas sehari. 

Yang kedua adalah makanan dengan kandungan garam yang tinggi. Konsumsi garam dengan jumlah yang berlebihan bisa menyebabkan tubuh mengeluarkan banyak air yang dikeluarkan dalam bentuk urin. Hal ini dapat memperburuk masalah yang ada dengan tekanan darah tinggi. Kemudian, makanan yang tinggi lemak. Makanan ini dapat meningkatkan LDL tubuh yang dapat mempercepat peningkatan penyakit jantung. Makanan ini termasuk mentega, minyak sawit, margarin, dan lemak babi. 

Selanjutnya ialah, gorengan. Makanan ini mengandung kadar kolesterol yang tinggi bisa menyumbat dan mempersempit arteri. Kondisi tersebut dapat meningkatkan tekanan darah yang mengalir melalui arteri dan meningkatkan kemungkinan Anda terkena stroke.

Terakhir makanan yang mengandung gula. Konsumsi makanan dengan kandungan gula yang tinggi dapat menyebabkan produksi hormon insulin yang lebih banyak. Hal ini bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung. 

Makanan yang harus Anda hindari selnajutnya adalah mie ayam kari karena mengandung lemak dan sedikit nutrisi. Kemudian, Anda juga harus menghindari martabak. Makanan ini digoreng dengan minyak dalam jumlah besar dengan tinggi lemak yang dapat meningkatkan kadar LDL. 


Makanan yang Bisa Dikonsumsi

Ilustrasi Mengonsumsi Makanan Sehat Credit: pexels.com/Lerrine

Kemudian dalam mengontrol tekanan darah, penting untuk menjaga berat badan serta makan makanan yang rendah kalori. Penting juga untuk mengonsumsi banyak cairan untuk menjaga tekanan darah tinggi tetap terkendali. 

Terdapat beberapa pilihan makanan yang bisa dikonsumsi bagi penderita darah tinggi antara lain karbohidrat kaya serat seperti nasi merah atau nasi gandum, sayuran berdaun hijau, buah, dan daging tanpa lemak.

Menu makanan yang bisa Anda makan jika memiliki darah tinggi adalah mie soto, bubur, dan mie pangsit. Hindari memilih makanan yang digoreng dan cobalah untuk konsumsi makanan yang direbus atau dikukus. Kurangi juga asupan yang terlalu tinggi dan pastikan konsumsi makanan yang lebih sehat. 

Penulis:

Stephanie

Universitas Multimedia Nusantara

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya