India Buka Pintu Sambut Turis Asing Mulai 15 Oktober 2021

Pembukaan perbatasan India menyambut turis asing terjadi setelah 18 bulan berlalu sejak awal pandemi Covid-19.

oleh Putu Elmira diperbarui 08 Okt 2021, 10:01 WIB
Turis mengunjungi Taj Mahal di Agra, India pada Senin (21/9/2020). Taj Mahal kembali dibuka untuk umum hari ini, Senin (21/9), dalam gerakan simbolis seperti biasa, bahkan ketika India tampaknya akan mengambil alih AS sebagai pemimpin global dalam infeksi Virus Corona COVID-19. (Sajjad HUSSAIN/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Satu per satu negara bersiap membuka perbatasan dan menyambut kedatangan turis asing. Salah di antaranya adalah India yang akan memberi visa turis untuk wisatawan asing setelah jeda 18 bulan karena pandemi Covid-19.

Dilansir dari CNN, Jumat (8/10/2021), kabar pembukaan India diumumkan pemerintah negara tersebut pada Kamis, 7 Oktober 2021. Turis yang tiba dengan penerbangan carteran akan dapat dilakukan mulai 15 Oktober 2021. menurut siaran pers dari Kementerian Dalam Negeri India.

Keterangan itu juga menyebut kedatangan lain akan diizinkan mulai 15 November 2021. Langkah tersebut mengikuti pembukaan kembali tentatif dalam beberapa bulan terakhir untuk turis dengan visa bisnis, diplomat atau pelajar.

"Semua protokol dan norma yang berkaitan dengan Covid-19 sebagaimana diberitahukan oleh Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga dari waktu ke waktu, harus dipatuhi oleh turis asing, maskapai yang membawa mereka ke India dan semua pemangku kepentingan lainnya di stasiun pendaratan," bunyi pernyataan tersebut.

India menyambut 10,6 juta kedatangan turis asing pada 2019, tahun sebelum pandemi, menurut angka resmi. Pada 2018, penerimaan devisa dari pariwisata mencapai 28,6 miliar dolar AS atau setara Rp406 triliun.

Awal 2021, India adalah pusat global pandemi Covid-19 dengan ribuan kematian setiap hari selama puncak periode April--Mei. Banyak yang menyebut varian Delta pertama kali diidentifikasi di sini.

Hingga saat ini, India telah memiliki 449.856 kematian Covid-19 dan 33.894.312 kasus, menurut data Johns Hopkins University. Sejauh ini, 18,63 persen dari populasi telah divaksinasi lengkap.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Vietnam

Petugas medis yang mengumpulkan sampel tes pada hari pertama pemberlakuan lockdown dari warga yang melintas di Kota Ho Chi Minh, Vietnam, Jumat (9/7/2021). Pemerintah Vietnam memberlakukan lockdown dua minggu di Kota Ho Chi Minh. (AFP/Huu Khoa)

Vietnam berencana membuka pintu wisata bagi wisatawan yang telah vaksinasi dari negara-negara yang dianggap berisiko rendah Covid-19 mulai Desember. Kabar tersebut disampaikan pemerintah setempat pada Rabu, 6 Oktober 2021.

Dilansir dari CNN, Kamis, 7 Oktober 2021, berita ini datang menjelang pembukaan Vietnam secara penuh yang ditargetkan pada Juni 2022. Vietnam memberlakukan kendali perbatasan ketat pada awal pandemi dalam upaya untuk mencegah Covid-19.

Langkah tersebut tentu bukan tanpa konsekuensi, dengan beberapa keberhasilan awal, tetapi merugikan sektor pariwisata yang tengah berkembang. Pariwisata biasanya menyumbang sekitar 10 persen dari produk domestik bruto.

September lalu, Vietnam mengumumkan akan membuka kembali pulau resor Phu Quoc untuk turis yang telah vaksinasi mulai November 2021. Mulai Desember, Vietnam juga akan mengizinkan wisatawan dari negara-negara yang disetujui untuk mengunjungi situs warisan dunia UNESCO Halong Bay dan Hoi An, kota dataran tinggi Dalat dan pantai Nha Trang.

Belum jelas negara mana yang akan memenuhi kriteria tersebut. "Kami hanya buka ketika benar-benar aman," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

"Kami bergerak selangkah demi selangkah, dengan hati-hati tetapi fleksibel untuk beradaptasi dengan situasi pandemi yang sebenarnya," lanjut pemerintah Vietnam.


Thailand

Seorang pria berlari di Pantai Pattaya di Provinsi Chonburi, Thailand (15/9/2020). Dengan ditutupnya zona udara dan perbatasan, perekonomian Thailand menderita sejak Maret akibat kurangnya arus kas dari industri pariwisata. (Xinhua/Rachen Sageamsak)

Pada pertengahan Juni 2021, Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengejutkan banyak pihak dengan berjanji membuka kembali negara itu untuk turis asing pada Oktober. Thailand telah giat menjaga perbatasannya, memberlakukan karantina dan tumpukan dokumen pada semua kedatangan sejak April 2020.

Dilansir dari BBC, Rabu, 6 Oktober 2021, pariwisata asing yang pernah jadi mesin ekonomi Thailand seketika runtuh karena pandemi. Ada lebih dari 70 ribu kedatangan ke negara ini dalam delapan bulan pertama tahun ini, jumlah ini jauh menurun dibanding 40 juta kedatangan di sepanjang 2019.

Covid-19 berhasil dikendalikan hampir sepanjang 2020, tetapi pada Juni tahun ini infeksi meningkat dengan cepat. Pemerintah dikritik habis-habisan karena terlalu lambat untuk mulai memvaksinasi. Membuka pintu pada Oktober tampaknya mustahil.

Tetapi sesuai dengan kata-katanya, pembukaan kembali tampaknya telah dimulai, meskipun hanya dengan langkah-langkah yang sangat sederhana. Jam malam telah dipersingkat satu jam, mulai pukul 10 malam, dan perpustakaan serta museum dapat dibuka.

Turis dapat mengunjungi spa, tetapi hanya dengan pemesanan lanjutan dan tes Covid negatif. Turis yang divaksinasi penuh kini akan dikarantina hanya selama satu minggu, bukan dua minggu seperti sebelumnya.

Pelonggaran kecil lebih lanjut diharapkan pada November 2021. Ini adalah berita yang disambut baik oleh industri perhotelan yang babak belur, tetapi hampir tidak cukup untuk membuat turis kembali berdatangan.


Infografis Yuk Kenali 4 Risiko Mobilitas Saat Liburan untuk Cegah Covid-19

Infografis Yuk Kenali 4 Risiko Mobilitas Saat Liburan untuk Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya