Liputan6.com, Washington, DC - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan, mengomentari ketegangan yang terjadi antara China dan Taiwan. Secara tersirat, ia berkata AS siap membela Taiwan.
Saat ini, China dan Taiwan sedang adu retorika secara agresif karena isu kemerdekaan Taiwan. China bakal pamer kekuatan udara dengan menerobos zona Taiwan.
Advertisement
"Kita akan berdiri dan angkat bicara, baik secara privat dan publik ketika kita melihat aktivitas-aktivitas yang secara fundamental mendestabilisasi," ujar Sullivan dalam wawancara bersama BBC, dikutip Jumat (8/10/2021).
Ketika ditanya apakah AS siap untuk mengambil langkah militer untuk membela Taiwan, Sullivan menyorot langkah antisipasi.
"Izinkan saya mengatakan hal ini, kita mengambil tindakan sekarang untuk mencoba mencegah hari tersebut terjadi," ujar Sullivan.
Selain itu, Sullivan menolak jika langkah AS ke Taiwan disamakan dengan Afghanistan. Ia berkata merupakan suatu kesalahan jika kebijakan pemerintahan Joe Biden yang kacau di Afghanistan dijadikan acuan.
Ia pun menegaskan bahwa AS akan bekerja sama dengan negara mitra untuk membela kepentingan mereka.
"Ini penting bagi Amerika Serikat, bekerja dengan aliansi dan mitra untuk memperjelas posisi kami, untuk berdiri demi sahabat kami, dan berdiri untuk kepentingan kami," kata Sullivan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Taiwan Siaga Invasi China
Sebelumnya dilaporkan, China diramalkan bisa menginvasi Taiwan pada 2025. Sekarang pun China bisa menyerang, tetapi invasi di 2025 akan lebih efisien dari segi biaya.
Hal itu diungkap oleh Menteri Pertahanan Nasional Taiwan, Chiu Kuo-cheng. Ia berkata China bisa melancarkan invasi skala penuh pada 2025.
"China memiliki kapabilitas untuk menginvasi Taiwan sekarang," ujar Chiu Kuo-cheng seperti dilaporkan Focus Taiwan, Kamis (7/10).
Dijelaskan bahwa invasi China saat ini akan memicu biaya tinggi. Tetapi, China bisa menekan biaya pada 2025 dan melakukan invasi penuh.
Chiu Kuo-cheng berkata ketegangan di Selat Taiwan adalah yang paling kelam dalam kariernya di militer selama 40 tahun.
Belakangan ini, pesawat tempur China kerap menerobos zona identifikasi udara Taiwan. China juga melancarkan retorika agresif untuk melawan narasi kemerdekaan Taiwan. Partai Komunis China berkata siap mati agar mencegah kemerdekaan itu terjadi.
Advertisement