Liputan6.com, Bali - Acara pembukaan Ubud Writers & Readers Festival 2021 resmi digelar, Kamis malam (7/10/2021). Hal ini menjadi penanda dibukanya beragam event bergengsi para pelaku seni dan budaya di Bali maupun mancanegara.
Bertempat di Taman Dedari, The Royal Pita Maha Kedewatan, Ubud, Gianyar, Bali. Sakralnya acara kian terasa saat Tarian Penyembrahma oleh Sekha Genggong Kutus dan Napak Tuju dimulai. Tari Penyembrahma merupakan tarian yang digunakan sebagai tari penyambutan, kerap pula dipentaskan di upacara agama Hindu di Pura.
Advertisement
Acara dihadiri oleh Mendikbudristek; Nadiem Anwar Makarim, Kepala BPPB; Professor E. Aminudin Aziz, Direktur Jenderal; Hilmar Farid, Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreativitas Kementrian Pariwisata dan Ekonomi; Josua Puji Mulia Simanjuntak, Wakil Gubernur Bali; Ir. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Founder & Director UWRF; Janet Deneefe, Pembina dan Pendiri Yayasan Mudra Swari Saraswati; I Ketut Suardana, Puri Agung Ubud; Tjokorda Gde Putra, Tjokorda Gde Raka, Para Penggerak Literasi dan perwakilan Badan Badan Bahasa dari beberapa provinsi di Indonesia.
Prosesi pembukaan diwarnai pemukulan kulkul oleh Nadiem Anwar Makarim, Janet Deneefe, didampingingi oleh Kepala BPPP, Wakil Gubernur Bali, Bupati Gianyar dan Pembina Yayasan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Nadiem Makarim dan Harapan untuk Para Pelaku Seni
Dalam kata sambutannya, Menteri Nadiem mengungkapkan kebahagiaannya saat berkunjung ke beberapa sekolah di Bali.
“Saat kunjungan ke beberapa sekolah di Bali, saya merasa senang tak terkira bisa melihat anak-anak tersebut mulai kembali ke sekolah dan bertemu teman-temannya. Juga melihat para pelaku budaya yang dapat kembali berinteraksi dengan sesama rekan seniman,” ucapnya penuh haru.
“Interaksi merupakan oksigen bagi para seniman dan budayawan di Indonesia dan mancanegara,” tuturnya dirangkum oleh Liputan6.com, Ubud, Kamis (07/10/21).
Disampaikannya juga apresiasi atas terselenggaranya acara yang sangat bermakna bagi penulis dan pelaku seni di Bali. Baginya tak mudah menyelenggarakan perhelatan seperti ini di tengah pandemi di mana harus tetap mengetengahkan protokol kesehatan.
Namun, dengan semangat kebersamaan diyakininya akan bisa membuka ruang kreasi bagi sesama. Tidak sedikit budayawan dan sastrawan yang terdampak pandemi baik secara ekonomi maupun kesehatan.
Hal itu mendorong kami memberikan apresiasi kepada 59.000 pelaku budaya yang terdampak pandemi dan juga memprioritaskan vaksinasi para mereka. Tujuannya tak lain untuk memastikan mereka dapat terus mengekspresikan gagasan dan pemikirannya melakui karya.
Advertisement
Cok Ace dan Makna Tersembunyi Mulat Sarira
Senada dengan Nadiem, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati. Pria yang akrab disapa Cok Ace menyampaikan kesannya pada tema yang dipilih UWRF tahun ini yang merupakan penyelenggaraan yang ke 18 yaitu Mulat Sarira.
Mulat Sarira mengandung makna instrospeksi diri. Tema ini dirasa tepat hadir di tengah pemulihan kita dari masa pandemi. Program 3 M dari pemerintah memiliki keselarasan makna dengan introspeksi tersebut yang di dalamnya memiliki makna tersembunyi.
“Memakai Masker berarti perlu menjaga lisan. Menjaga jarak memiliki makna pentingnya menjaga perilaku, dan Mencuci tangan yaitu tentang pentingnya kepedulian kita menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Lalu, kembali hidup harmoni dengan alam,” terangnya.
Cok Ace menyampaikan rasa salutnya pada penyelenggaran, team sponsor, penggerak literasi yang bisa mewujudkan acara ini meski di tengah kondisi pandemi. Dia mengharapkan para penulis dan seniman kelak bisa menghasilkan karya yang mencerahkan.
Anugerah Lifetime Achievement Awards 2021
Lifetime Achievement Award malam itu diberikan untuk almarhum Budi Darma, atas sumbangsihnya bagi dunia sastra di Indonesia. Penghargaan yang disampaikan oleh Janet DeNeefe selaku Founder dan Director UWRF.
“Atas nama keluarga Budi Darma, saya berterima kasih kepada panitia Ubud Writers and Readers Festival berkat penganugerahan Lifetime Achievement Award 2021 kepada ayah saya Prof. Budi Darma, M.A. Semoga karya beliau dapat memperkaya khasanah kesusastraan di Indonesia dan menjadi tuntunan untuk para penulis muda,” Kata Diana Budi Darma, putri almarhum melalui rekaman video.
Pada malam itu, Janet Deneefe turut menyampaikan rasa salut dan terima kasihnya pada segenap team Ubud Writers & Readers, berkat kerja keras merekalah acara ini bisa kembali terselenggara .
Advertisement