Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim berupa video yang menyebutkan, terdapat penampakan bulan di perbatasan Rusia dan Kanada, Kutub Utara.
Video berdurasi 35 detik diunggah salah satu akunTikTok pada 9 Oktober 2021. Video menampilkan, bulan yang sedang berotasi yang diklaim di Rusia dan Kanada, Kutub Utara selagi matahari bersinar dan hanya membutuhkan waktu 30detik dari terbit hingga terbenam.
Advertisement
Berikut narasi lengkap dari video tersebut:
"Ini adalah bulan di perbatasan Rusia dan Kanada di Kutub Utara dari terbit hingga terbenam dibutuhkan waktu sekitar 30 detik lalu menghalangi matahari selama 5 detik, dan kemudian segera terbenam….dari terbit hingga terbenam dibutuhkan waktu 30 detik, dan kemudian segera terbenam….
Jika tidak ada internet, mungkin kita tidak akan pernah melihat keajaiban alam ini sepanjang hidup kita"
Selain itu, video yang disertai dengan keterangan sebagai berikut:
“Bulan perbatasan Rusia Canada”
Video ini, telah mendapat 7,4 juta views, 13,4 ribu komentar warganet, telah dibagikan sebanyak 18,1 ribu dan disukai 711,7 ribu warganet per 8 Oktober 2021 pukul 12.46. Setiap jamnya, interaksiterus bertambah.
Benarkah informasi terdapat penampakan bulan di perbatasan Rusia dan Kanada di Kutub Utara.? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim penampakan bulan di perbatasan Rusia dan Kanada di Kutub Utara dengan menggunakan Yandex.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul “Video ‘gerhana bulan’ ini dibuat menggunakanpencitraan yang dihasilkan komputer” yang dimuat situs periksafakta.afp pada 9 Juni 2021.
Artikel situs periksafakta.afp mengulas video yang identik dengan klaim dan menyebutkan, video tersebut merupakan hasil pencitraan komputer atau Computer-generated imagery(CGI) dari seorang seniman grafis komputer dan juga digital kreator berbasis di Odessa,Ukraina yang memiliki akun resmi TikTok bernama @aleksey__nz.
Faktanya, video tersebut juga telah lama tersebar di platform Facebook, Youtube, Instagram,dan Twitter sejak video asli telah diunggah di akun resmi TikTok milik kreator pada 17 Mei2021.
Cek Fakta Liputan6.com juga menelusuri klaim dengan melihat artikel berjudul “No, this video of a giant moon 'at the North Pole' is not real: it is created digitally” yang dimuat oleh media asal Spanyol, Maldita.es, pada 28 September 2021. Dalam artikel tersebut ahli di bidang fisika dan astronomi menyatakan, fenomena ini tidak mungkin terjadi.
Seorang dokter astrofisika sekaligus peneliti postdoctoral di National Aeronautics and SpaceAdministration (NASA) Ames Research Center, Alejandro Serrano, mengatakan, jika bulan dengan ukuran sebesar dan jarak sedekat pada gambar, bumi akan mengalami bencana pasang surut karena tarikan gravitasi bulan.
Seorang fisikawan, José Alberto Orejuela, juga mengatakan, matahari dan bulan selalu dengan ukuran yang sama jika dilihat dari bumi. Jadi, jika video ini benar, maka di seluruh belahan dunia dapat melihat fenomena ini selain di perbatasan Rusia dan Kanada, tepatnya diKutub Utara. Ia menambahkan, fenomena tersebut juga tidak mungkin terjadi karena fase bulan yangmenyelesaikan siklus mengelilingi bumi setiap 28 hari. Selain itu, dari purnama, bulan membutuhkan waktu selama 14 hari menuju bulan baru.
Sumber:
https://periksafakta.afp.com/video-gerhana-bulan-ini-dibuat-menggunakan-pencitraan-yang-dihasilkan-komputer
https://www.tiktok.com/@aleksey__nz/video/6963129421117132038?is_copy_url=1&is_from_webapp=v1
https://maldita.es/malditobulo/20210928/video-luna-gigante-polo-norte-creado-digitalmente-
Advertisement
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim penampakan bulan diperbatasan Rusia dan Kanada, Kutub Utara, tidak benar.
Faktanya, video tersebut merupakan hasil pencitraan komputer atau Computer-generatedimagery (CGI) dari seorang seniman grafis komputer dan juga digital kreator berbasis diOdessa, Ukraina yang memiliki akun resmi TikTok bernama @aleksey__nz.
Selain itu, seorang fisikawan, José Alberto Orejuela, juga mengatakan, jika video ini benar,maka di seluruh belahan dunia dapat melihat fenomena ini. Tidak hanya di perbatasan Rusiadan Kanada, tepatnya di Kutub Utar
Amadea Claritta - Universitas Multimedia Nusantara
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement