Liputan6.com, Laut China Selatan - Sebuah kapal selam angkatan laut AS yang bertenaga nuklir telah menabrak sebuah objek saat beroperasi di perairan internasional di Laut China Selatan.
Akibatnya, 11 pelaut terluka - dua dari mereka menderita luka sedang dan sisanya mengalami goresan ringan dan memar, kata para pejabat. Semua awak dirawat di kapal selam.
Advertisement
Dikutip dari laman The Guardian, Jumat (8/10/2021), dalam sebuah pernyataan singkat pada hari Kamis yang memberikan beberapa rincian insiden, yang terjadi lima hari lalu, Armada Pasifik AS mengatakan USS Connecticut tetap dalam "kondisi aman dan stabil.
Pernyataan tersebut juga mengatakan bahwa tidak ada cedera yang mengancam jiwa dan kapal selam itu masih bekerja dengan baik.
Pabrik propulsi nuklir kapal selam kelas Seawolf tidak terpengaruh, tambahnya.
"Tingkat kerusakan pada sisa kapal selam sedang dinilai," kata pernyataan itu, menambahkan bahwa insiden itu akan diselidiki.
Tabrakan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan itu, dan pada akhir pekan yang sama ketika kapal induk AS dan Inggris melakukan latihan militer dengan Jepang, Kanada, Belanda, dan Selandia Baru di utara Taiwan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tabrakan Kapal Selam
Para pejabat mengatakan kapal selam itu kemudian menuju pelabuhan di Guam.
Mereka mengatakan insiden itu tidak diumumkan sebelum hari Kamis untuk menjaga keamanan operasional.
Pejabat Angkatan Laut mengatakan kepada Washington Post bahwa tidak diyakini bahwa China menyebabkan tabrakan dan kapal itu dipantau oleh kapal AS lainnya di wilayah itu saat bergerak ke Guam.
Para pejabat mengatakan belum jelas objek apa yang ditabrak kapal selam itu, tetapi itu bukan kapal selam lain. Seorang pejabat mengatakan itu bisa jadi kapal yang tenggelam, kontainer yang tenggelam atau benda lain yang belum dipetakan.
Advertisement