Anggap sebagai Musibah, Terduga Pelaku Cabul di Balikpapan Mengaku Pasrah

Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh oknum pengasuh di salah satu lembaga pendidikan di wilayah Balikpapan Utara terus bergulir. Saat ini, kasusnya tengah di tangani oleh Subdit IV Renakta Polda Kaltim.

oleh Abelda RN diperbarui 09 Okt 2021, 05:00 WIB
Ilustrasi Pencabulan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Balikpapan - Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh oknum pengasuh di salah satu lembaga pendidikan di wilayah Balikpapan Utara terus bergulir. Saat ini, kasusnya tengah ditangani oleh Subdit IV Renakta Polda Kaltim.

Wartawan Liputan6.com pun mencoba mengonfirmasi terkait kasus dugaan pencabulan tersebut ke oknum terduga itu. Kepada Liputan6.com, oknum pengasuh berinisial MF ini mengatakan bahwa hal tersebut merupakan musibah bagi dirinya dan keluarganya.

"Terkait dengan acuan yang berkembang itu, pertama saya menganggap ini musibah bagi saya dan keluarga," ujar MF terduga pelaku pencabulan, pada Kamis (7/10/2021).


Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Dalih Pelaku

Ilustrasi Pencabulan

MF menambahkan bahwa dirinya dan anak didiknya sudah akrab seperti keluarga. "Saya ini punya kebiasaan dalam rangka mempergauli anak-anak apalagi para murid itu sudah seperti saya anggap anak-anak saya sendiri," katanya.

Dengan hubungan yang ada, sehingga terjadi keakraban, kedekatan antara pengasuh dan anak didiknya. "Dengan keakraban dan kedekatan itu bisa cair segala persoalan yang ada yang terjadi pada anak-anak di lokasi itu,” terangnya.

"Sehingga dalam memperlakukan anak-anak itu seperti bapak dengan anaknya, mungkin orang bisa menganggap ini berlebihan. Tetapi itulah kebiasaan saya dan saya enggak membedakan satu dengan yang lainnya, semua saya perlakukan seperti layaknya bapak dengan anak," sambungnya.


Bantahan Pelaku

Ilustrasi Korban Pencabulan (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)

Dia juga mengatakan belakangan ini, dengan kebiasaan yang dilakukannya, ada yang menganggap itu merupakan hal yang tidak wajar. Hal itu merupakan musibah dan tamparan bagi dirinya.

Namun, dirinya tetap menghargai pendapat dan penilaian orang lain, dirinya hanya memosisikan diri dengan para anak didik seperti hubungan bapak dengan anak. "Enggak ada unsur nafsu birahi dan lain-lainnya, tidak membeda-bedakan, hampir semuanya saya perlakukan seperti itu," imbuhnya.

Ditanya terkait bentuk keakraban antara dirinya dan para anak didiknya, terduga memberikan contoh keakraban tersebut.

"Misalnya, anak-anak lagi kumpul, wah anakku yang cantik ini, itu ekspresi saya. Sini-sini, tak rangkul, itu tidak di tempat yang sunyi tapi itu tempat umum biar kawan-kawan saya yang datang mungkin melihat saya dengan anak-anak itu dekat," jelasnya lagi.

MF kembali mencontohkan, ketika makan ada anak didik yang lewat, kemudian dipanggil lalu disuapi dengan satu suapan, dengan harapan agar tercipta kedekatan dan menanamkan doa keberkahan untuk si anak.

Selain itu, ketika ditanya terkait dugaan dirinya melakukan aksi memegang bagian dada anak didiknya, dirinya sampaikan tidak melakukan hal tersebut.

"Saya tidak pernah ada melakukan kaitannya dengan pornografi itu, saya juga heran kenapa ini terjadi ada laporan seperti itu saya curiga ada yang mengondisikan," jelasnya.


Pasrah Dilaporkan ke Polisi

Ilustrasi pencabulan. Foto: Ist/Kriminologi.id

Selain itu dia menanggapi adanya orangtua anak didik yang melaporkan dirinya ke pihak kepolisian, itu merupakan musibah ditanggapi dengan tenang dan dia hanya pasrah. Dia akan menyampaikan apa adanya.

"Dan saya akan menyampaikan dengan apa adanya, sejujurnya Insya Allah. Saya menunggu dulu, saya tidak akan menyerang, sebenarnya itu orang-orang yang akrab dan baik dengan saya sebenarnya, sebenarnya enggak ada masalah dengan saya," tambahnya.

Dengan adanya kasus yang ada saat ini, dirinya sampaikan bahwa sedikit banyak dalam proses belajar mengajar agak berpengaruh dan sedikit terganggu.

Adapun posisi dari terduga saat ini, sudah tidak lagi sebagai pengasuh di lembaga pendidikan yang dipimpinnya, demi kelangsungan pendidikan agar berjalan dengan baik.

"Saya mengundurkan diri, demi kepentingan yang lebih besar untuk menetralisir persoalan ini. Terjadi pro dan kontra di internal anak didik dan wali, artinya saya pasrah tidak ambisi juga, saya juga tidak melakukan perlawanan, mudah-mudahan semua pihak dibukakan hatinya untuk sama-sama beritikad yang terbaik untuk ini,” harapnya.

Dia pun berharap kepada pemimpin selanjutnya dapat lebih baik darinya. Namun, dirinya juga belum mengetahui siapa yang akan menggantikannya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya