Kala Jokowi dan Iriana Nikmati Suasana Alam Hutan Mangrove Bali

Jokowi dan Ibu Negara Iriana meninjau hutan mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Kabupaten Badung Provinsi Bali, Jumat (8/10/2021).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 08 Okt 2021, 15:33 WIB
Jokowi dan Ibu Negara Iriana meninjau hutan mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai. (Instagram @jokowi)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana meninjau hutan mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Kabupaten Badung Provinsi Bali, Jumat (8/10/2021). Keduanya berjalan kaki di atas jembatan kayu menelusuri kawasan hutan mangrove sejauh 500 meter hingga menara pandang.

"Meniti jembatan kayu yang membelah hutan mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Bali, pagi ini, saya bersama Ibu Negara begitu menikmati suasana alam yang terjaga," tulis Jokowi melalui akun Instagramnya @jokowi, Jumat.

Berdasarkan tayangan di Youtube Sekretariat Presiden, Jokowi dan Iriana mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Mereka berjalan beriringan sambil berbincang-bincang saat menelusuri kawasan hutan mangrove.

Ada pula Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Kemudian,Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono Prawiraatmaja, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan Wakil Menteri LHK Alue Dohong.

Saat berjalan kaki, Jokowi dan Iriana mendapatkan penjelasan dari pengelola Taman Hutan Raya, Komang Tri, tentang kawasan hutan mangrove tersebut. Komang Tri menjelaskan bahwa kawasan hutan mangrove tersebut direhabilitasi sejak tahun 1992.

"Luas kawasan ini sebesar 268 hektare. Sebelumnya merupakan lahan eks tambak ikan dan udang yang terbengkalai. Sejak 1992 direhabilitasi dan berhasil dengan baik. Saat ini terdapat 92 jenis burung dan 33 jenis tanaman mangrove," jelas Komang Tri.

 


Keinginan Jokowi

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas lahan mangrove di Provinsi Bali mencapai 2.143,97 hektare. Dari luas tersebut, 19 hektare di antaranya termasuk kategori kerapatan jarang, serta masih terdapat habitat mangrove yang berpotensi dapat ditanami seluas 263 hektare.

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan, keberhasilan konservasi hutan mangrove di Mangrove Conservation Forest beriringan dengan alih usaha dari budidaya tambak menjadi multi usaha lain berbasis ekosistem mangrove. Misalnya, budidaya ikan tangkap, hasil pengolahan produk mangrove nonkayu, serta pariwisata.

Sebelumnya, Jokowi ingin Hutan Mangrove di Bali menjadi salah satu venue dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022. Dia ingin memamerkan hutan mangrove yang ada di Kabupaten Badung kepada para pemimpin-pemimpin negara G20.

"Ini jg nanti mungkin akan menjadi salah satu venue yang akan kita perlihatkan kepada pemimpin-pemimpin G20 tahun depan," kata Jokowi usai meninjau, Jumat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya