Liputan6.com, Jakarta - Direktur Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI), Kamilov Sagala, menilai bahwa merger antara Indosat Ooredoo dan Tri belum tentu bisa berbahaya bagi persaingan usaha.
Bahkan menurut Kamilov, merger Indosat Ooredoo dan Tri mungkin membawa beberapa keuntungan bagi para pelanggan kedua operator telekomunikasi tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Saya menganggap, justru persaingannya akan semakin hidup, semakin tinggi, kalau orang bilang semakin menguntungkan industri atau mungkin menguntungkan pelanggan. Tergantung kita memposisikannya di mana," kata Kamilov pada Jumat (8/10/2021).
Dari perspektif Kamilov, ia melihat bahwa di sini masyarakat akan mendapat keuntungan dari bergabungnya dua perusahaan telekomunikasi besar di Indonesia tersebut.
"Karena selama ini,yang namanya persaingan di dalam bisnis industri telko ini sangat menguntungkan kita," ujarnya.
Kamilov menilai, meningkatnya pilihan layanan akan membuat masyarakat menjadi lebih mudah dalam memilih yang paling baik.
"Artinya kepentingan kita terpenuhi. Artinya masyarakat merasa puas," tambahnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Keuntungan Pengguna di Indonesia
Menurut Kamilov, apa yang selama ini dianggap membahayakan bagi persaingan usaha bisa berada dalam aspek yang lebih luas, misalnya seperti kompetitor atau dari sisi penggabungan industri dan sumber daya.
"Katakanlah ini ada konglomerat Hong Kong, konglomerat Qatar, itu menjadi kekuatan besar. Untuk dunia kita bicara, tetapi untuk Indonesia saya pikir istilah 'membahayakan' masih tidak bisa dikatakan," paparnya.
Di lingkup Indonesia, Kamilov mengatakan dengan mergernya dua perusahaan tersebut, pelanggan akan bisa menjadi lebih mudah dalam mendapatkan layanan, yang sebelumnya belum ada di suatu daerah.
"Katakanlah anak kampus yang memakai Tri, pulang ke daerahnya, di sana tidak punya layanan (Tri), hanya ada layanan grup yang besar salah satunya Indosat, artinya dia juga bisa menggunakan layanan Indosat," ucap Kamilov menambahkan.
Advertisement
Indosat Ooredoo Umumkan Merger dengan Tri Indonesia
Unit bisnis Ooredoo dan CK Hutchison Holdings Limited di Indonesia, Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia/ Tri Indonesia mengumumkan merger.
Penggabungan bisnis Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia pun diklaim akan menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar dan kuat secara komersial.
Selain itu, penggabungan bisnis ini diharapkan juga memberi nilai tambah kepada seluruh pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat Indonesia.
Indosat Ooredoo memiliki beberapa produk telekomunikasi untuk pelanggan, dari IM3 Ooredoo, Indosat, dan Matrix (layanan pascabayar). Sementara, Hutchison Tri Indonesia memiliki produk Tri. Bagaimana nasib para pelanggan produk-produk ini?
Senior Vice President (SVP) Corporate Communications Indosat Ooredoo, Steve Saerang, mengatakan perusahaan baru hasil merger yakni Indosat Ooredoo Hutchison ditrgetkan akan mulai berjalan pada akhir 2021.
Menurut Steve, hingga masa tersebut tiba, baik Indosat Ooredoo maupun Hutchison Tri Indonesia akan fokus pada layanan masing-masing.
"Sekarang fokus pada layanan masing-masing, jadi bisnis tetap berjalan dalam hal ini Indosat Ooredoo dengan semua produk-produknya, Hutchison Tri Indonesia dengan semua produknya tetap jalan," tutur Steve di kantor Indosat Ooredoo, Jakarta, Jumat (17/9/2021).
(Dio/Isk)
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Advertisement