Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir meminta produksi motor listrik Gesits yang saat ini diproduksi PT WIKA Industri Manufaktur untuk gabung ke holding BUMN baterai kendaraan listrik atau Indonesia Battery Corporation.
“Generasi muda kita di BUMN memproduksi motor Gesits, itu oleh WIKA, sekarang daripada WIKA berdiri sendiri kita gabungkan juga ke IBC, bertahap,” katanya dalam webinar Road to COP26, Jumat (8/10/2021).
Advertisement
Tujuannya, kata Menteri Erick, agar bisa tercipta ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri, baik dari segi baterai dan juga kendaraan listriknya seperti sepeda motor dan mobil.
“Dan kita juga sedang lakukan penjajakan investasi lain juga untuk mobil listrik beralih teknologi,” tambahnya.
Ia mengatakan saat ini potensi pasar di Indonesia cukup besar untuk menyerap kendaraan. Ia menyebut, bahkan saat ini Indonesia berada di atas Thailand dalam konsumsi kendaraan.
“Jadi jangan baterainya impor lagi dan harus berpartner dengan kita. Sehingga sumber daya alam nikel kita tak kirim ke luar negeri secara raw material tapi harus diproduksi disini,” katanya.
“Ini kita bangun di IBC sekarang yang termasuk dalam konsorsium MIND ID dan pertamina,” tambahnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kompor Listrik Murah
Selain itu, Menteri Erick juga menginginkan untuk perusahaan-perusahaan swasta produsen kompor listrik untuk memberikan harga murah kepada masyarakat.
“Untuk kompor listrik juga kita minta perusahaan swasta itu bisa lakukan tadi, bagaimana kompor listrik murah terjangkau rakyat, karena itu PLN mendorong konsumsi listrik di rumah, dengan adanya subsidi dan diskon di malam hari dan lain,” katanya.
Dalam konteks ini, ia menyebut langkah ini menjadi bagian penting dan perusahaan BUMN melalui pendanaan dari Himpunan Bank Negara (Himbara) juga telah memulai pembangunan rumah murah untuk milenial.
Dimana rumah itu telah sepaket dengan penyediaan kompor listrik di dalamnya. Dengan skema tersebut, Menteri Erick mengaku telah membangun apartemen untuk milenial di beberapa lokasi seperti di BSD Serpon dan lokasi lainnya.
“Kita pergunakan aset-aset di BUMN seperti kereta api, dibangun perumnas di sponsor Himbara terjadi juga pembangunan daripada apartemen milenial itu dengan kompor listrik itu sudah terjadi dimana-mana di BSD dan kita lakukan, jadi ada subsidi silang dari pembangunan,” tuturnya.
Advertisement
Eco Lifestyle
Lebih lanjut, Menteri Erick mengatakan langkah-langkah tersebut guna mendorong tingkat eco lifestyle terjadi di Indonesia dengan dorongan dari perusahaan-perusahaan pelat merah.
Dalam hal ini pula, ia mendorong perusahaan tambang baik swasta dan terkhusus perusahaan BUMN untuk bisa mengalihkan kembali lubang bekas tambang menjadi wilayah yang bisa dimanfaatkan.
“Tentu tamabang-tambang bekas kita ini arus dipertanggungjawabkan kembali, kita punya tanggungjawab itu kepada Allah, karena itu kemarin saya pastikan di freeport, gimana tailing freeport itu sudah ditanam kembali, tempat berternak semua save,” paparnya.
“Kita ingin implikasi juga di Mind ID, untuk jadi pembangunan ekosistem penyerapan karbon, ini bisa jadi pariwisata alam, bisa jadi sumber pemasukan daerah tersebut yang selama ini hasil tambangnya udah dipakai tapi investasi masyarakat belum terjadi, kita push ini,” pungkas Erick.