Bank Banten Gelar Rights Issue, Ini Pembeli Siaganya

BPD Banten akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 23,39 miliar saham baru seri C dengan nilai nominal Rp 50 per saham dalam rangka rights issue.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Okt 2021, 20:29 WIB
Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) Agus Syabarrudin. (Dok Bank Banten)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) atau disebut Bank Banten sedang proses penawaran umum terbatas atau rights issue. Manajemen perseroan menyampaikan konsorsium Reliance akan sebagai pembeli siaga dalam rights issue tersebut.

"Dapat saya konfirmasi ya. Konsorsium Reliance sangat serius untuk mendukung rencana bisnis Bank Banten,” kata Direktur Utama BPD Banten, Agus Syabaruddin saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Jumat (8/10/2021).

BPD Banten akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 23,39 miliar saham baru seri C dengan nilai nominal Rp 50 per saham dalam rangka rights issue. Harga rights issue yang ditetapkan Rp 77 per saham, sehingga total dana yang berpotensi diraup Rp 1,8 triliun.

Sebelumnya Agus pernah mengatakan, dana hasil rights issue dipakai untuk akselerasi bisnis BEKS terutama untuk ekspansi bisnis perseroan.

"Khususnya untuk penyaluran kredit sekitar 65 persen dan penguatan struktur keuangan perseroan sekitar 35 persen,” kata dia, dalam keterangan tertulis, Rabu, 6 Oktober 2021.

Saat ditanya mengenai penyaluran kredit pada 2021, ia menuturkan, pihaknya masih fokus untuk ASN, Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM), proyek pembangunan infrastruktur berbasis Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).  "Kami masih fokus ke captive market kami,” ujar dia.

Perseroan akan segera laba dan merealisasikan mimpi menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di Banten.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Jadwal

Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Jika saham baru yang ditawarkan dalam rights issue tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham atau pemegang HMETD maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya.

Tanggal terakhir pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD jatuh pada 12 Oktober 2021. Sementara, periode perdagangan HMED berlangsung pada 14 Oktober - 21 Oktober 2021. Kemudian, tanggal penjatahan dilakukan pada 26 Oktober 2021.

Pemerintah Provinsi Banten akan jadi pengendali Bank Banten secara langsung melalui rencana pemisahan BPD ini dengan BGD. Melalui pemisahan ini, Bank Banten berkomitmen untuk terus berupaya menjadi Bank kebanggaan masyarakat Banten.

Berbagai langkah strategis untuk melakukan transformasi digital dilakukan oleh Perseroan untuk menghadirkan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Harapannya, Bank Banten bisa meraih cita-cita untuk kian meraih kepercayaan masyarakat.


Gerak Saham BEKS

Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Jumat, 8 Oktober 2021, saham BEKS naik 3,57 persen ke posisi Rp 87 per saham. Saham BEKS dibuka naik satu poin ke posisi Rp 85 per saham.

Saham BEKS berada di level tertinggi Rp 88 dan terendah Rp 84. Total frekuensi perdagangan 4.131 kali dengan volume perdagangan 1.666.137. Nilai transaksi harian saham Rp 14,4 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya