Aksi Beli Investor Asing Melonjak pada 4-8 Oktober 2021

Pada 4-8 Oktober 2021, investor asing memburu saham-saham emiten kapitalisasi besar terutama saham bank.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Okt 2021, 09:41 WIB
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi beli investor asing melonjak signifikan pada pekan ini. Bahkan pada perdagangan saham Jumat, 8 Oktober 2021, investor asing melakukan aksi beli mencapai Rp 2,4 triliun.

Pada periode 4-8 Oktober 2021, investor asing beli saham mencapai Rp 12,38 triliun. Sepanjang 2021, aksi beli investor asing sentuh Rp 28,38 triliun. Demikian mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (9/10/2021).

Pada pekan ini, investor asing memburu saham-saham emiten kapitalisasi besar. Berdasarkan data RTI, selama sepekan, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) paling banyak dibeli investor asing. Aksi beli investor asing di saham BBRI mencapai Rp 2,4 triliun.

Disusul aksi beli investor asing di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 1,4 triliun, dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 869,7 miliar.

Selain itu, investor asing beli saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) senilai Rp 673,6 miliar, disusul aksi beli investor asing di saham PT United Tractors Tbk (UNTR) sebesar Rp 479,2 miliar.  

Kemudian investor asing beli saham PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 442,4 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 341 miliar.

Selanjutnya investor asing beli saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) senilai Rp 286,8 miliar, disusul aksi beli investor asing di saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang mencapai Rp 215,1 miliar. Investor asing beli saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 169,7 miliar.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Faktor Ini yang Bikin Investor Asing Masuk ke Pasar Saham RI

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, aliran dana investor asing ke pasar modal Indonesia seiring harga saham di Indonesia murah dan ada aksi korporasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

"Ada rights issue BBRI yang dianggap menarik dan terbesar se-Asia Tenggara,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Sabtu pekan ini.

Herditya menuturkan, aliran dana investor asing yang masuk ke pasar modal Indonesia juga jadi sentimen positif untuk investor ritel.

"Ya biasanya investor ritel akan mengikuti aliran dana asing masuk di mana dan yang ramai di mana,” kata dia.

Direktur PT Sinarmas Sekuritas, Jeffrosenberg Chen Lim mengatakan, investor asing masih berminat untuk tanamkan investasi saham di Indonesia. Hal ini seiring tren investor asing beli saham blue chip meningkat. Ia mengatakan, saham blue chip pun mulai bangkit.

"Investor asing sudah mulai posisikan diri di saham blue chip sebelum investor ritel atau lokal,” kata dia saat peluncuran SimInvestLab, Kamis, 7 Oktober 2021.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya