Liputan6.com, Jakarta - Samsung Galaxy M22 adalah salah satu smartphone yang bisa membuyarkan stigma masyarakat, khususnya awam, tentang ponsel di harga Rp 2 jutaan.
Bagi pengguna awam yang tidak muluk-muluk dalam memilih HP seperti saya, apa yang ditawarkan Galaxy M22 sudah melebihi ekspektasi untuk smartphone di kelas harga tersebut. Apalagi, ini merek Samsung.
Baca Juga
Advertisement
Sekilas soal spesifikasi, HP Samsung Galaxy M22 memiliki layar 6,4 inci Super AMOLED dengan resolusi HD+, dan mengusung desain layar Infinity U. Layarnya juga didukung refresh rate 90 Hz.
Smartphone ini tersedia dengan kapasitas RAM 6GB dan memori internal 128GB yang dapat ditingkatkan via microSD hingga 1TB. Ponsel ini juga memiliki baterai 5.000 mAh.
Belum sampai di situ, Galaxy M22 juga sudah memiliki koneksi NFC, fingerprint scanner di bagian samping perangkat, serta didukung OS Android 11.
Saya, mewakili Tekno Liputan6.com, berkesempatan untuk menjajal smartphone Samsung yang eksklusif untuk penjualan online tersebut selama dua pekan.
Sebagai catatan, dari tiga varian warna, saya mencoba Samsung Galaxy M22 dengan varian Light Blue. Berikut ulasannya.
Desain
Dari segi desain dan bodi, Galaxy M22 nyaman dalam genggaman. Kalau dilihat dari sebatas penampilan, banyak orang yang mengira kalau perangkat ini tak ada bedanya dengan smartphone Rp 2 jutaan pada umumnya.
Desain dan warnanya juga sederhana dan tidak mencoba untuk terlihat sok keren atau sok premium. Tidak norak menurut saya. Entahlah, mungkin saya memang lebih suka tampilan ponsel pintar yang simpel.
Di mata awam, jika dilihat sekilas, mungkin desain Samsung Galaxy M22 akan terlihat cukup mirip dengan seri lainnya seperti Samsung Galaxy M32 atau A22.
Cangkang kameranya pun juga terlihat sederhana dan tidak terlalu menonjol. Jadi masih enak kalau mau ditaruh di atas meja.
Namun, saya merasa corak garis-garis di bagian belakang ponsel sedikit mengganggu meski harus saya akui, bahan di bagian belakang smartphone nyaman untuk dipegang.
Soal build quality, saya merasa Samsung Galaxy M22 tampaknya cocok untuk jadi perangkat yang awet dan bisa digunakan selama bertahun-tahun, meski saya tidak menjamin soal hal ini.
Dengan berat 186 gram dan dimensi 159,9 x 74 x 8,4 mm, smartphone ini juga terbilang tipis dan ringan.
Yang saya kurang suka dari bagian belakang, selain corak garis-garis, adalah posisi lampu flash yang berada di bawah kamera.
Untuk tampilan layar, Galaxy M22 menggunakan model waterdrop notch, dengan bezel bagian bawah terlihat lebih besar. Tidak terlalu jadi masalah meski saat ini banyak smartphone yang sudah menggunakan model punch hole.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Audio dan Performa
Audio
Dari segi audio, meski terbilang kencang, namun suara yang dikeluarkan cukup "nanggung." Mungkin ini mengingat Galaxy M22 hanya memiliki satu speaker di bagian bawah ponsel.
Namun, mereka memiliki fitur Dolby Atmos yang dapat digunakan apabila pengguna memasangkan headset.
Performa
Tampaknya, kemampuan untuk penggunaan media sosial, browsing, atau hal-hal umum lainnya tak perlu dibahas mengingat ponsel zaman sekarang, termasuk yang kerap disebut "kentang" sekali pun, seharusnya tak ada kendala untuk kegiatan harian semacam itu.
Dipakai untuk mengetik dengan satu tangan pun cukup nyaman mengingat bentuknya yang ramping dengan layar yang tidak terlalu lebar.
Layarnya yang cukup responsif juga nyaman kalau hanya sekadar untuk browsing internet seharian.
Untuk menonton video pun cukup nyaman di mata saya, meski resolusinya masih HD+. Tidak ada tampilan warna yang terlalu cerah atau terlalu "putih."
Untuk bermain game, secara mengejutkan, Galaxy M22 yang didukung chipset MediaTek Helio G80, masih bisa digunakan untuk memainkan beberapa game mainstream.
Material di bagian belakang ponsel cukup membantu tangan agar nyaman berlama-lama ketika perangkat mulai menghangat.
Untuk bermain PUBG Mobile di pengaturan smooth HD lancar. Begitu pula di settingan tertinggi yang bisa dikerjakannya yaitu HD High. Panas di bagian belakang ponsel tidak terlalu cepat naik.
Sementara, untuk bermain Genshin Impact dengan settingan paling rendah pun masih lancar meski dalam 10 menit, perangkat jadi lumayan hangat.
Saat dipakai bermain Pokemon Unite sekitar setengah jam, cukup membuat ponsel cepat menghangat meski tidak cepat bikin tangan terasa sakit atau tak nyaman.
Yang mungkin agak sedikit tidak nyaman adalah ketika bermain game dengan posisi ponsel horizontal, bagian atas dan bawah (atau kiri-kanan perangkat dalam posisi berdiri) akan membuat layar terasa lebih kecil.
Advertisement
Daya Tahan Baterai
Baterai
Dari sisi baterai, Galaxy M22 punya daya tahan yang cukup baik. Dengan pemakaian biasa tanpa bermain game, ponsel ini bisa bertahan hingga sekitar 2 hari tanpa diisi daya.
Untuk mendengarkan musik dengan YouTube Music dan Soundcloud selama 20 menit, dari persentase 81 persen, baterainya hanya berkurang 79 persen.
Sementara untuk bermain PUBG Mobile sekitar 30 menit, baterainya cuma berkurang 5 persen dari 100 persen. Dipakai main Genshin Impact sekitar 15 menit, baterainya hanya berkurang 3 persen dari 80 persen.
Sayangnya, pengisian baterai menggunakan charger bawaan masih terbilang kurang cepat. Dari posisi 42 persen terisi, dibutuhkan 1 jam 15 menitan agar ponsel benar-benar penuh.
Pasalnya, meski Samsung Galaxy M22 memiliki kemampuan untuk fast charging 25W, namun charger bawaan yang disertakan dalam pembelian hanya 15W.
Hasil Foto
Kamera
Samsung Galaxy M22 memiliki kamera utama 48MP, ultra wide camera 8MP dengan sudut 123 derajat, depth sensor camera 2MP dan lensa makro 2MP, serta kamera depan 13MP.
Dengan cahaya yang pas, baik di dalam atau di luar ruangan kamera utama 48MP mampu memberikan warna yang cerah di foto yang diambilnya.
Untuk kamera makro yang hanya 2MP, saya tidak bisa bilang gambar yang dihasilkan jelek, tapi juga tidak bisa dibilang sempurna.
Dengan cahaya yang pas di luar ruangan, foto dengan kamera makro bisa keluar dengan baik. Namun, ketika memotret di dalam ruangan, gambar yang dihasilkan terbilang biasa saja.
Sementara untuk kamera ultra-wide, gambar yang dihasilkan terbilang cukup tajam. Fitur ini juga membantu lebih banyak obyek untuk masuk dalam foto. Kecerahannya pun juga terbilang pas.
Berikut ini beberapa hasil tangkapan dari kamera Samsung Galaxy M22:
Kamera utama 48 MP
Kamera Ultra Wide dan Wide
Kamera makro
Kamera selfie
Penggunaan night mode (atas) dan tanpa night mode (bawah)
Advertisement
Kesimpulan
Pengalaman saya saat menggunakan Samsung Galaxy M22 tidak jauh berbeda dengan saat mencoba "saudaranya" sesama seri M yaitu Samsung Galaxy M32.
Smartphone ini cocok bagi kamu yang ingin perangkat menjanjikan untuk digunakan dalam waktu lama, terjangkau secara harga, serta sudah memiliki spesifikasi yang oke untuk ukuran gawai zaman sekarang.
Namun apabila ingin mencari smartphone dengan kamera yang mumpuni dan hasil yang sempurna menurut standar fotografi, tentu perangkat ini belum cocok buat kamu.
Sementara buat kamu yang tidak muluk-muluk soal kamera atau hanya sekadar ingin mendapatkan gambar bagus saja, HP ini mungkin cocok.
Perangkat ini mungkin juga ideal bagi mereka yang hanya bermain game untuk mengisi waktu luang, bukan gamer profesional atau mereka yang sudah di tahap kecanduan hingga bisa bermain berjam-jam.
Untuk gamer profesional, saat ini sudah banyak ponsel dengan spesifikasi yang lebih tinggi, termasuk dari Samsung sendiri, dan bagi kamu yang kecanduan game, saya sarankan untuk mengatasinya ke tenaga kesehatan.
Secara keseluruhan, dengan harga Rp 2 jutaan, apa yang ditawarkan smartphone Samsung Galaxy M22 cukup menjanjikan dan membuatnya jadi salah satu HP yang layak untuk dimiliki.
Sebagai catatan, apa yang saya tulis di sini berdasarkan pengalaman saya sendiri, dalam menggunakan perangkat tersebut.
Kamu mungkin memiliki pengetahuan, kebutuhan, dan preferensi smartphone yang berbeda.
(Dio/Isk)
Infografis Duel Pasar Smartphone Tiongkok Vs Lokal
Advertisement