Liputan6.com, Orenburg - Sedikitnya 30 orang tewas dan puluhan lainnya sakit akibat meminum alkohol palsu yang tercemar di wilayah barat daya Rusia, kata pejabat setempat pada Sabtu.
Korban tewas dari insiden keracunan massal di Oblast Orenburg dekat perbatasan Rusia dengan Kazakhstan naik menjadi 30 ketika korban sebelumnya tewas 48 jam setelah wabah pertama kali terdeteksi, pejabat kesehatan regional mengatakan kepada kantor berita Rusia Interfax.
Baca Juga
Advertisement
Lebih dari 50 orang sakit dalam insiden itu dengan 20 orang lainnya dirawat di rumah sakit di wilayah Orenburg Timur, termasuk lima orang dengan gejala parah yang dipasangi ventilator, kata kementerian kesehatan dalam sebuah unggahan di Instagram.
"Resusitasi terbaik, ahli narkologi, dan ahli toksikologi di wilayah ini berjuang sepanjang waktu," katanya, seperti dilansir dari UPI, Minggu (10/10/2021).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Warga Diminta Menahan Diri Minum Alkohol
Tes laboratorium pada 17 kematian menemukan bahwa mayoritas memiliki dosis mematikan metanol dalam sistem darah berukuran 1,36 - 4,13 gram per liter.
Delapan korban keracunan alkohol dipulangkan dari rumah sakit sebagai hasil dari terapi penawar racun yang memadai dan berkat upaya para dokter.
Dilaporkan setidaknya ada sembilan kematian di desa Krasny Chaban di distrik Dombarovsky di sepanjang perbatasan Kazakhstan.
Penduduk Orenburg didesak untuk menahan diri dari mengkonsumsi minuman beralkohol menunggu penyelidikan penyebab keracunan. Alkohol palsu telah dituangkan ke dalam botol plastik dan kaca dengan berbagai label, kata pihak berwenang.
Polisi menangkap dan memenjarakan tiga pria yang didakwa sehubungan dengan insiden keracunan, sementara jaksa juga telah mengajukan tuntutan terhadap pemilik toko tempat minuman itu dijual.
Reporter: Cindy Damara
Advertisement