Liputan6.com, Jakarta - Klakson sejatinya memiliki fungsi yang cukup penting saat berkendara di jalan. Dengan menggunakan klakson, pengemudi bisa saling berkomunikasi, sehingga dapat menghindari kecelakaan.
Namun, jika klakson ini digunakan secara berlebihan, tentu saja akan sangat mengganggu dan menimbulkan polusi suara, seperti yang terjadi di India. Bahkan, Menteri Perhubungan di Negeri Bollywood tersebut, Nitin Gadkari, memiliki rencana mengganti suara klakson dengan bunyi seruling.
Advertisement
Meskipun idenya mungkin terdengar aneh, Gadkari memiliki rekam jejak dalam melakukan penyesuaian di jalan. Pada 2017, ia berhasil melarang penggunaan suar atau sirine di atas mobil VIP.
Lampu merah berkedip, atau dikenal sebagai "lal batti," dipandang sebagai simbol status tertinggi di jalan-jalan India, tetapi dicap sebagai warisan kolonial yang tidak memiliki tempat dalam masyarakat demokratis.
Dilaporkan The Hindu, seperti dilansir Carscoop, Minggu (10/10/2021), rencana mengganti klakson ini muncul setelah ia terganggu saat melakukan yoga pada pagi hari.
“Saya sedang mempelajari ini dan segera berencana untuk membuat undang-undang bahwa klakson semua kendaraan harus diganti bunyi alat musik India, sehingga menyenangkan untuk didengar. Seruling, tabla, biola, dan harmonium," katanya.
Tesla di India
Selain memecahkan masalah polusi suara di jalanan negaranya, sang menteri juga telah merayu Tesla untuk masuk ke pasar Hindustan sejak awal 2021. Meskipun, Pemerintah India, akan bekerja keras membangun infrastruktur untuk kendaraan listrik.
Namun, produsen mobil dalam negeri, Tata Motors mengharapkan penyerapan cukup cepat dan memperkirakan bahwa mobil listrik akan mencapai 25 persen dari total penjualan India pada 2026.
Advertisement