Webinar GPMN, Pemuda Diminta Mandiri Berwirausaha dan Jangan Anti-Politik

Muhammad Fawait yang hadir secara daring mengatakan di era bonus demografi peran pemuda akan sangat menentukan arah negara.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 11 Okt 2021, 06:02 WIB
Seminar GPMN dengan tema "Ada Apa dengan Pemuda dan Ekonomi" diikuti puluhan pemuda dan santri. (Foto: istimewa).

Liputan6.com, Surabaya - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pesantren Enterpreneur Indonesia (APEI) Jatim Heri Cahyo Bagus Setiawan mengajak pemuda mandiri secara ekonomi dengan berwirausaha, terutama di kalangan santri.

"Saat ini yang terpenting memenuhi kebutuhan hidup, bukan gaya hidup. Karena itu, pemuda harus mandiri secara ekonomi dengan berwirausaha. Saya kira Pemprov Jatim dengan program OPOP sudah memberi stimulus bagi para santri dan pemuda," ujarnya pada seminar "Ada Apa dengan Pemuda dan Ekonomi" yang digagas oleh Gerakan Pemuda Moderat Nusantara (GPMN), Minggu (10/10/2021).

Terpisah, Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN), Muhammad Fawait yang hadir secara daring mengatakan di era bonus demografi peran pemuda akan sangat menentukan arah negara. Baik peran dalam dunia usaha yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru, maupun peran dalam politik kedepan.

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim yang kerap disapa Gus Fawait itu berharap  pemuda jangan antipati kepada dunia politik. Justru harus lebih care kepada dunia politik, karena politik instrumen untuk menentukan sebuah kebijakan yang berpengaruh secara luas kepada masyarakat.

"Jika perlu ketua dan anggota GPMN bisa berperan aktif dalam momen politik ke depannya, baik eksekutif maupun di legislatif," ujar pengasuh Pondok Pesantren Nurul Chotib, Al Qodiri IV Jember tersebut.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Perubahan oleh Pemuda

Ketua GPMN Ahmad Maududi menegaskan, dalam setiap catatan sejarah, pemuda selalu memberikan perubahan dan pengaruh besar. Karena itu, pemuda harus mampu menjadi solusi untuk orang lain, serta memberi jalan keluar dalam setiap problematika bangsa.

Putra tokoh NU, KH. Ali Maschan Moesa ini melanjutkan, jika hari ini ada moderasi beragama, maka GPMN terus melangkah dengan Moderasi Budaya, Sosial, Ekonomi, dan lain sebagainya.

"Pada akhirnya, pemuda harus mampu moderat, bijaksana dalam setiap aspek kehidupan," pungkas dosen muda ini.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya