Harga Emas Diprediksi Tembus USD 1.800 per Ounce Pekan Ini, Mampukah?

Harga emas diprediksi akan bergerak di kisaran USD 1.800 per ounce pada pekan ini.

oleh Tira Santia diperbarui 11 Okt 2021, 07:30 WIB
Ilustrasi Harga Emas Naik

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas diprediksi akan bergerak di kisaran USD 1.800 per ounce pada pekan ini. Pada pekan lalu harga emas yang tidak dapat memberikan reli meskipun laporan ketenagakerjaan AS bulan September mengecewakan.

Harga emas di pasar spot naik 1,2 persen menjadi USD 1.777.00 per ounce pada pukul 09:38 ET (1338 GMT), ditetapkan untuk kenaikan mingguan kedua berturut-turut pada pekan lalu. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 1,3 persen menjadi USD 1.781,60.

Dikutip dari Kitco, Senin (11/10/2021), Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Frank Cholly mengungkapkan, pada pada pekan lalu, harga emas akan gagal menciptakan momentum bullish kecuali dapat ditutup di atas tertinggi di USD 1.781 per ounce.

"Ini semua tentang level pada grafik. Pada pagi ini, Harga emas Desember mencapai USD 1.782. Secara kebetulan, USD 1.781 adalah rata-rata pergerakan harga emas dalam 50 hari. Jika pasar dapat menutup harga emas di level USD 1.781 atau lebih tinggi. Kemudian kita bisa mulai berbicara tentang USD 1.800," katanya.

Namun untuk saat ini, pasar telah menolak level tersebut, dan emas kembali diperdagangkan datar Jumat pekan lalu di USD 1.758,60 per ounce. Sementara itu, level USD 1.720 terus bertindak sebagai support.

Sementara itu, Pakar Logam Mulia Gainesville Coins Everett Millman mengungkapkan, dengan data ekonomi yang semakin buruk, emas bisa mengalami pergeseran sentimen. Tapi itu perlu menemukan daya tarik pembeli baru sebagai lindung nilai inflasi, yang sejauh ini adalah dolar AS dan bitcoin.

“Data ekonomi sepertinya tren turun. Inflasi masih agak tinggi. Semua itu cukup positif emas. Apalagi kita melihat inflasi sekarang di luar AS, sepertinya kereta api tidak akan berhenti bergulir meski Powell mengatakan kenaikan harga bersifat sementara," kata Millman kepada Kitco News.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bisa Tembus USD 1.800 per Ounce

Untuk memperkuat nilai tambah produk emas, Antam terus melakukan inovasi produk dan penjualan.

Millman mengatakan dia tidak mengesampingkan pergerakan ke USD 1.800 minggu ini jika emas mengumpulkan bunga dari safe-haven.

"Akhir-akhir ini, saya telah turun pada logam karena saya pikir dolar AS dan selera risiko telah kuat. Tetapi kemunduran panjang yang dialami pasar emas adalah jeda sementara. Melihat level USD 1.800 untuk minggu ini," katanya.

Salah satu rilis penting untuk dipantau minggu ini adalah risalah rapat FOMC untul September pada Rabu.

"Emas akan bereaksi jika ada penyesuaian pada bahasa seputar tapering. Jika tampaknya Fed mencoba untuk mendorong kembali timeline itu," kata Millman.

Pada Rabu mendatang, pasar juga akan mengamati laporan IHK AS, dengan konsensus pasar memproyeksikan angka inflasi tahunan tetap di 5,3 persen pada bulan September.

Sedangkan pada Kamis, ada rilis sial pengangguran dan laporan PPI. Sedangkan di hari Jumat, pasar akan melihat angka penjualan ritel terbaru.

 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya