Liputan6.com, Sydney - Kota Sydney di Australia telah keluar dari lockdown COVID-19 setelah hampir empat bulan -- 107 hari (sejumlah media menyebut 106 hari). Penduduk setempat merayakan berbagai kebebasan baru.
Orang-orang mengantre di pub dan toko yang dibuka pada tengah malam pada Senin 12 Oktober 2021 khusus untuk acara tersebut.
Advertisement
Banyak orang lain telah menikmati reuni dan kunjungan yang diantisipasi ke rumah kerabat dan teman.
Aturan COVID-19 telah melarang kunjungan rumah tangga dan melakukan perjalanan di luar zona 5 km (3,1 mil), memisahkan banyak keluarga. Tetapi sebagian besar pembatasan sekarang telah dilonggarkan untuk orang yang divaksinasi sepenuhnya.
Orang-orang sekarang dapat berbagi makanan bersama di kafe dan restoran yang dibuka kembali, dan mengunjungi pusat kebugaran, perpustakaan, dan kolam renang. Ada antrean panjang untuk tukang cukur dan salon kuku pada hari Senin.
The Lord Gladstone Hotel, sebuah pub di dalam kota, membuka pintu untuk makan siang yang meriah setelah berbulan-bulan terbatas akibat pembatasan COVID-19 dan pilihan hanya untuk dibawa pulang.
"Kami senang bisa kembali, kami mengalami Senin terbaik dalam beberapa bulan, bahkan sebelum COVID," kata Pat Blake, pemegang lisensi pub, kepada BBC yang dikutip Senin (11/10/2021).
"Orang-orang siap untuk kembali dan duduk untuk minum bir, melihat teman-teman mereka, berada di suatu tempat yang selalu ada musik," katanya.
"Dapurnya ngebul. Aku sudah lupa dengan bau pub. Begitu penggorengan dinyalakan, aku benar-benar bernostalgia."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Akhiri Lockdown Usai Target Vaksinasi COVID-19 Dosis Ganda 70% untuk Usia di Atas 16 Tahun
Kota terbesar di Australia diizinkan keluar dari lockdown COVID-19, setelah negara bagian New South Wales (NSW) mencapai target vaksinasi dosis ganda 70% untuk usia di atas 16 tahun.
Lebih banyak pembatasan akan berkurang ketika 80% dari usia 16 tahun ke atas sudah vaksinasi COVID-19 sepenuhnya. Saat ini, lebih dari 90% telah menerima dosis pertama.
"Sudah 100 hari yang sulit," kata Perdana Menteri negara bagian Dominic Perrottet hari Senin.
"Tetapi upaya yang dilakukan orang-orang di seluruh negara bagian, untuk pergi keluar dan divaksinasi, telah memungkinkan hari yang luar biasa ini."
Perrottet memperingatkan bahwa NSW bersiap untuk lonjakan kasus COVID-19, tetapi mengatakan sistem perawatan kesehatan telah bersiap selama berminggu-minggu.
"Kita akan melihat rawat inap meningkat ... tetapi kita perlu belajar untuk hidup berdampingan dengan virus," katanya.
Negara itu belum memberlakukan sistem untuk memeriksa status vaksinasi, menyerahkannya kepada bisnis individu.
Lockdown COVID-19 Sejak Juni
Lockdown COVID-19 Sydney dimulai pada akhir Juni, setelah wabah varian Delta terjadi, yang menyebabkan lebih dari 50.000 infeksi dan 439 kematian sejauh ini.
Virus COVID-19 yang menyebar ke Melbourne dan Canberra, mendorong ibu kota itu untuk menerapkan lockdown, serta ke Selandia Baru.
Canberra akan keluar dari lockdown pada Jumat 15 Oktober, sementara Melbourne diprediksi akan dibuka kembali pada akhir Oktober.
Australia sebelumnya menganut strategi eliminasi COVID-19, dan ini tetap menjadi tujuan di beberapa negara bagian.
Tetapi penyebaran cepat varian Delta memaksa fokus yang lebih besar pada upaya vaksinasi COVID-19 sehingga Australia dapat beralih ke mode "hidup dengan virus".
Queensland, Australia Barat, Australia Selatan, Tasmania, dan Northern Territory tetap bebas Virus COVID-19 setelah menutup perbatasan mereka untuk negara bagian yang terinfeksi.
Pihak berwenang telah menandai bahwa warga Australia yang tinggal di luar negeri dapat melakukan perjalanan kembali ke Sydney bulan depan, ketika perbatasan negara dibuka kembali.
Advertisement