Densus 88 Antiteror soal Cuitan Fadli Zon: Kami Tak Terpengaruh

Fadli Zon dalam cuitannya meminta agar Densus 88 dibubarkan. Ini komentar Densus 88 selengkapnya.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 11 Okt 2021, 14:18 WIB
Mata terduga teroris ditutup saat digiring anggota Densus 88 Antiteror setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (18/3/2021). Polri memindahkan 22 terduga teroris jaringan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dari Jawa Timur ke Jakarta. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Densus 88 Antiteror Polri menanggapi cuitan anggota DPR RI Fadli Zon yang menyebut satuan tersebut sebaiknya dibubarkan. Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, pihaknya paham dengan adanya perbedaan pendapat. Terlebih, berpendapat adalah hak setiap orang.

"Kami memahami di alam demokrasi orang boleh mengutarakan pendapatnya dengan bebas dan bertanggung jawab," tutur Aswin saat dikonfirmasi, Jakarta, Senin (11/10/2021).

Menurut dia, Densus 88 turut melihat banyaknya pihak yang berbeda pendapat dengan pernyataan Fadli Zon.

Yang jelas, lanjut dia, tetap akan bekerja sesuai undang-undang. "Densus tidak terpengaruh dengan pernyataan yang diutarakan di sosial media tersebut, akan tetap bekerja sesuai amanat UU yang diberikan dan SOP yang menjadi pedoman kami," kata Aswin.

Fadli Zon dalam cuitannya mengkritik narasi yang disampaikan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terkait terorisme di Indonesia. Dia bahkan meminta agar Densus 88 dibubarkan.

"Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamifobia. Dunia sdh berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja," kicau Fadli Zon di akun Twitternya.

Dalam cuitan tersebut, Fadli Zon juga menyertakan sebuah berita yang berjudul Densus 88 Klaim Taliban Menginspirasi Teroris Indonesia.

Dia menyebut, teroris memang harus diberantas. Namun, ia tak setuju jika teroris dijadikan sebagai komoditas. "Teroris memang harus diberantas, tapi jgn dijadikan komoditas," kicaunya.

 


Terlalu Banyak

Menurut Fadli Zon, sudah terlalu banyak lembaga yang menangani terorisme. Fadli Zon berpendapat, kasus terorisme seharusnya cukup ditangani oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Dia juga menyinggung teroris yang seharusnya menjadi prioritas adalah mereka yang terang-terangan menantang RI.

"Menurut sy sdh terlalu byk lembaga yg tangani terorisme. Harusnya @BNPTRI saja. Teroris separatis yg jelas2 menantang RI harusnya yg jd prioritas tp tak bisa ditangani. Jgn selalu mengembangkan narasi Islamofobia yg bisa memecahbelah bangsa," cuit Fadli Zon.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya