Liputan6.com, London - Tepat hari ini tahun 1984, telah terjadi serangan bom terjadi pada konferensi Partai Konservatif di Brighton.
Dilansir dari laman BBC, Senin (11/10/2021), insiden tersebut menewaskan setidaknya dua orang dan banyak yang terluka, termasuk dua menteri senior kabinet.
Baca Juga
Advertisement
Ledakan tersebut menghancurkan Hotel Brighton Grand di mana para anggota kabinet menginap untuk konferensi Partai Konservatif.
Perdana Menteri Margaret Thatcher dan suaminya Dennis nyaris lolos dari cedera.
Irish Republican Army (IRA) telah mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bahwa bom seberat 100 pon atau setara dengan 45,3 kilogram di hotel diletakkan mereka.
Pernyataan tersebut berbunyi: "Hari ini kami tidak beruntung, tetapi ingat, kami hanya perlu beruntung sekali; Anda harus selalu beruntung. Berikan Irlandia kedamaian, dan tidak akan ada perang."
Korban yang tewas belum disebutkan namanya. Di antara mereka yang terluka adalah Menteri Perdagangan dan Industri Norman Tebbit, istrinya Margaret dan Kepala Pemerintahan Whip, John Wakeham.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ditarik dari Puing-puing
Petugas pemadam kebakaran menggunakan lampu busur BBC setelah kabel dipotong untuk menyelamatkan Tebbit dari puing-puing, yang merupakan operasi melelahkan dan memakan waktu beberapa jam.
Breakfast television menampilkan gambar penyelamatan Tebbit yang sadar, jelas sedang kesakitan, dan ditandu ke tempat yang aman. Istrinya terluka dibagian leher.
Bom meledak pad 02.54 waktu setempat, membelah bagian hotel di lantai atas dan membuat batu-batu berjatuhan ke tamu yang sedang tidur di bawah.
Petugas pemadam kebakaran mengatakan bahwa banyak nyawa yang teselamatkan karena hotel bergaya Victoria yang dibangun dengan baik itu, meski bagian tengah dari delapan lantai runtuh ke ruang bawah tanah.
Atas desakan Thatcher, konferensi dibuka sesuai jadwal pada pukul 09.30. Dalam pidatonya yang dirancang ulang di depan pesta, ia menyatakan:
"Serangan ini telah gagal. Semua upaya untuk menghancurkan demokrasi dengan terorisme akan gagal."
Sang Ratu dikatakan sangat terkejut dengan aksi bom tersebut. Pemimpin Oposisi Neil Kinnock mengungkapkan kengerian dan kemarahannya.
Sementara itu, keamanan di kota tepi laut tersebut telah ditingkatkan drastis karena petugas penyelamat terus mencari orang-orang yang masih terjebak di antara puing-puing.
Para detektif juga memulai penyelidikan besar-besaran tentang siapa yang berada di balik aksi bom dan bagaimana pelanggaran besar dalam keamanan dapat terjadi.
Reporter: Ielyfia Prasetio
Advertisement