Liputan6.com, Jakarta - Perwakilan Uni Eropa di Indonesia ramai-ramai membuka Climate Diplomacy Week 2021. Acara ini digelar sebelum acara iklim internasional COP26 di Glasgow.
Duta besar dari Uni Eropa, Denmark, Jerman, dan Polandia membuka acara ini untuk mengajak masyarakat Indonesia mengambil tindakan untuk mencegah perubahan iklim yang berdampak ke seluruh negara.
Advertisement
Aksi mengubah iklim ini bisa dimulai dari hal sederhana, seperti menggunakan transportasi publik, hingga menyediakan pendanaan bagi proyek-proyek hijau dan berkelanjutan.
Duta Besar Uni Eropa Vincent Piket mengingatkan bahwa efek perubahan iklim terbukti nyata di berbagai kawasan dunia, mulai dari Eropa, China, dan Amerika. Inilah mengapa diplomasi iklim penting karena komunitas internasional harus bergerak bersama demi mengurangi emisi.
"Kita harus mengambil aksi-aksi tegas dan kita harus melakukannya sekarang juga," ujar Dubes Vincent, Senin (11/10/2021).
Dubes Vincent turut menyorot laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) pada tahun ini yang menunjukkan bahwa manusia memang berperan dalam perubahan iklim.
Indonesia dinilai sebagai mitra penting dalam diplomasi iklim. Dubes Vincent berkata banyak peminat dari Indonesia dalam isu perubahan iklim.
"Sama pentingnya, saya perlu sampaikan bahwa ada banyak partner dari Indonesia yang bergabung lewat pemerintahan, kelompok komunitas, individual, dan masyarakat sipil," kata Dubes Vincent.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Peluang Investasi Hijau di Indonesia
Dubes Denmark untuk Indonesia Lars Bo Larsen menyebut investasi hijau semakin populer di dunia internasional. Denmark mencontohkan telah berdiskusi dengan PLN terkait teknologi terbarukan.
"Kami melihat banyak peluang-peluang pendanaan hijau di Indonesia," ujarnya. Menurutnya, hal itu juga lebih cost effective.
Sementara, Dubes Vincent Piket menegaskan bahwa Foreign Direct Investment (FDI) dari Uni Eropa adalah yang tertinggi di Asia Tenggara. Ia percaya bahwa ke depannya investasi hijau akan terus berkembang di Indonesia.
"Kami sangat ingin agar investor-investor Indonesia agar datang ke Indonesia, dan ada interest dari Kamar Dagang Eropa," ujar Dubes Vincent.
Senada, Dubes Polandia Beata Stoczyńska menyampaikan perusahaan-perusahaan dari Polandia juga tertarik untuk ke Indonesia untuk berinvestasi dalam teknologi hijau. Ia pun menyebut Omnibus Law bisa mempermulus hal ini.
Advertisement