Liputan6.com, Jakarta - Pandemi virus Corona yang terjadi di Indonesia, dan juga berbagai negara di dunia memengaruhi segala lini industri, termasuk otomotif. Namun, di pasar Asia Tenggara (ASEAN), penjualan secara nasional ternyata mampu mengalahkan Thailand.
Berdasarkan data ASEAN Automotive Federation, sepanjang Januari hingga Agustus 2021, penjualan mobil di Indonesia tercatat sebanyak 543.424 unit atau naik 68 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya sebanyak 323.492 unit.
Advertisement
Sedangkan Thailand, sepanjang delapan bulan tahun ini, hanya mampu membukukan penjualan sebesar 467.809 unit atau naik 2,4 persen dari periode yang sama tahun lalu, sebesar 456.858 unit.
Negara lain, seperti Malaysia menjual sebanyak 273.757 unit sepanjang Januari hingga Agustus 2021, dan mengalami penurunan 4,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, sebesar 286.261 unit. Myanmar, penjualannya hanya 6.765 unit atau turun 52,6 persen dari periode yang sama tahun lalu, sebesar 14.277 unit.
Kemudian, Filipina menjual sebanyak 170.112 unit atau naik 37,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 123.489 unit, Singapura 42.246 unit atau naik 26,2 persen, Vietnam 175.400 unit atau naik 15,5 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan penjualan Agustus 2021, Indonesia mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari 66.639 unit pada Juli 2021 menjadi 83.319 unit pada Agustus 2021.
Thailand, hanya menjual 42.176 unit pada Agustus 2021, dan turun dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 52.442 unit. Jumlah tersebut, sekaligus menjadi paling terkecil dari Negeri Gajah Putih sepanjang tahun ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Keuntungan Diskon PPnBM yang Sudah Dirasakan Industri Otomotif Indonesia
Program Relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) kendaraan bermotor yang diluncurkan Maret 2021 berdampak positif terhadap industri otomotif nasional meski dihantam pandemi Covid-19.
Berdasarkan kajian evaluasi dampak oleh ISI (Institute for Strategic Initiatives), program ini mampu meningkatkan volume penjualan mobil, penyerapan tenaga kerja lebih tinggi, peningkatan pendapatan rumah tangga dan pendapatan negara, serta membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Demikian salah satu kesimpulan hasil kajian evaluasi dampak oleh ISI yang disampaikan dalam webinar “Evaluasi Dampak Insentif PPnBM DTP Kendaraan Bermotor Terhadap Perekonomian Nasional” yang diselenggarakan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Kamis, 19 Agustus 2021.
"Industri otomotif sendiri merupakan sektor yang memiliki multiplier effect yang tinggi terhadap sektor-sektor yang terkait dengannya. Kehulu, sektor otomotif, telah meningkatkan demand atas output sektor seperti industri komponen mesin, ban, valve, filter dan lain sebagainya. Sementara itu, ke hilir produk otomotif telah berdampak terhadap sektor pembiayaan keuangan, alat transportasi dan lainnya, “ sebut Luky
Advertisement