Liputan6.com, Jakarta Viral di media sosial kabar seorang pekerja swalayan yang curhat gajinya dipotong perusahaan tempatnya bekerja. Curhatan viral itupun terdengar dan sampai ke Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Memang, unggahan curhatan viral tersebut mendapatkan banyak simpati dan empati dari netizen.
Melalui akun Instagram resmi Kemnaker pada 11 Oktober 2021, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah melalui Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI dan Jamsos) Kemnaker, yakni Indah Anggoro Putri langsung membuka suara.
Dia menegaskan jika postingan yang disebarluaskan Riio Nevil di media sosial terkait gajinya yang dipotong adalah hoaks.
Putri sudah melakukan koordinasi dan pengecekan terhadap unggahan tersebut. Sehingga akhirnya ia memutuskan bahwa postingan tersebut merupakan hoaks dan tidak bisa dipertanggungjawabkan kredibilitasnya.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bijaksana Dalam Menggunakan Media Sosial
Putri mengingatkan kepada semua pihak dan setiap orang agar lebih bijaksana lagi dalam menyaring informasi dan menggunakan media sosial.
"Kalau dulu ada ungkapan 'mulutmu adalah harimaumu', maka sekarang adalah 'jarimu adalah harimaumu'.
Lebih bijaksana untuk menyaring tulisan-tulisan sebelum men-sharing-nya karena jari-jarimu kini bisa menjadi harimaumu," jelas Putri.
Diketahui bahwa atas unggahannya, Riio Nevil di somasi oleh pemilik toko karena dianggap sudah mencemarkan nama baik.
Karena nama Lisa Amelia tidak ditemukan sebagai warga Kabupaten Pringsewu dan tidak ada dalam daftar nama karyawan toko. Juga slip gaji yang diunggah dalam sosial media juga berbeda dengan slip gaji yang dimiliki oleh Toko Jasmine Mart.
Penulis : Azarine Natazia
Advertisement