Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang memperlihatkan oknum guru SMA di Minahasa Selatan diduga memegang payudara siswinya viral di media sosial.
Menanggapi itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Minahasa Selatan-Minahasa Tenggara, Max Lengkong mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan surat panggilan kepada oknum guru tersebut. Max juga mengaku telah menghubungi Kepala Sekolah SMAN 1 Motoling, tempat guru tersebut mengajar, namun guru tersebut tidak ada di sekolah.
Advertisement
Max mengatakan, Disdik akan terus mencari bukti autentik terkait foto viral tersebut. Di foto tersebut memang tidak ada identitas sekolah yang terlihat, namun oknum guru itu memang mengajar di SMAN Motoling. Dia juga belum bisa memastikan foto tersebut asli atau rekayasa. Jika foto tersebut asli, tentu hal ini merusak citra pendidikan di Sulawesi Utara.
Viral Aksi Getok Harga Parkir Rp150 Ribu di Tempat Wisata Lembang
Aksi getok harga parkir terjadi di tempat wisata Lembang, Jawa Barat. Harga parkir yang biasanya hanya Rp20 ribu kini melonjak menjadi Rp150 ribu. Aksi getok harga parkir itu diketahui dilakukan oleh tiga orang warga KA (29), MJ (23), dan YC (41). Aksi ketiganya pun viral di media sosial usai diunggah seorang warganet yang kesal mahalnya tarif parkir di tempat wisata itu.
Menanggapi itu, Kadisparbud Jabar Dedi Taufik mengatakan, kejadian ini bisa menjadi preseden buruk bagi pariwisata di kawasan tersebut yang saat ini sedang mencoba bangkit usai diterpa badai pandemic Covid-19. Dedi mengatakan, pihaknya mengimbau agar para pengelola destinasi wisata dan warga setempat bisa bekerja sama dan saling mendukung.
Advertisement
Heboh Emak-Emak Mengaku Dibegal Rp1,3 Miliar Ternyata Hoaks
Seorang emak-emak di Garut mengaku dibegal dan kehilangan uangnya sejumlah Rp1,3 miliar. Usut punya usut kabar tersebut ternyata palsu. Di hadapan polisi emak-emak berinisial IS (31) itu mengakui kebohongan itu.
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dede Sopand mengatakan, sebelumnya IS melapor mengaku dibegal tiga orang pria bersenjata tajam. IS mengaku kehilangan sepeda motor dan uang Rp1,3 miliar, terdiri dari 1,1 miliar yang disimpan di bagasi motor dan sisanya yang ada di tas.
Polisi yang melakukan pendalaman merasa janggal dengan laporan IS, dan menyimpulkan bahwa yang bersangkutan telah berbohong dan berpura-pura menjadi korban begal. IS kini tengan ditahan di Mako Polres Garut. Sementara pihak kepolisian sedang mengembangkan kasus tersebut dan memintai keterangan terhadap sejumlah saksi.