Liputan6.com, Jakarta Lebih dari 8 juta orang diperkirakan mengalami gangguan penglihatan di Nigeria. Mereka juga mengalami pengucilan, baik dari keluarga, sekolah, komunitas dan masyarakat dengan alasan yang tidak diketahui atau takhayul.
Pengecualian dari akses dan pembangunan membuat orang-orang ini terluka secara sosial, psikologis, finansial, emosional.
Oleh karena itu, The Special Needs Initiative For Growth, yaitu sebuah lembaga yang berfokus pada kelompok orang yang memiliki kebutuhan khusus, bekerja sama dengan Brainiacs STEM and Robotics tengah melakukan proyek ketiganya pada pengembangan kapasitas robotika untuk tunanetra di negara bagian Kanada dan Lagos.
Dilansir dari Guardian, sebanyak 35 penyandang tunanetra dan pendidik disabilitas melaporkan mendapat manfaat dari proyek tersebut. Hal ini bertujuan agar mereka dapat mengembangkan kerangka sosial dan ekonomi, sehingga anak-anak dapat memperoleh akses ke karir di bidang teknologi.
Baca Juga
Advertisement
Proyek robotik
Adapun proyek ini juga didukung oleh Sifax Group. Manajer bagian korporat perusahaan tersbeut, Mr. Muyiwa Akande mengatakan bahwa tujuan proyek Sifax adalah untuk mendukung anak-anak dan orang dewasa dengan gangguan penglihatan di Lagos dan Kaduna Nigeria.
"Mereka diharapkan bisa mengakses dan menikmati hak-haknya dalam memanfaatkan hasil teknologi pendidikan dan menjembatani kesenjangan antara anak-anak dan orang dewasa dengan ataupun tanpa disabilitas," katanya.
Dari mendapatkan pengalaman ini, penyandang tunanetra dari Nigeria Society for the Blind di Lagos State belajar bagaimana mempersiapkan materi pendukung konkret dan digital, memperoleh saran dinamika kerja untuk pemrograman, dan mampu melakukan kegiatan kolaboratif, bentuk umpan balik untuk peserta didik tunanetra untuk lebih memahami sintaks dan semantik bahasa pemrograman untuk Robotika.
Advertisement
Pengenalan dasar pemograman
Para murid diajari bagaimana menavigasi pergerakan sehingga mampu melewati rintangan, serta membantu mereka untuk melakukan pra-lokasi, pra-indra, bahkan memahami suatu objek.
Mereka juga diperkenalkan dengan dasar-dasar robotika menggunakan snap rover, mobil yang dikendalikan dari jarak jauh. Mobil snap rover bergerak dengan memanfaatkan koneksi listrik yang disimulasikan menggunakan rangkaian snap. Siswa mempelajari dasar-dasar desain sirkuit dan melanjutkan untuk merancang sirkuit sederhana mereka sendiri yang dapat membantu rover bergerak.
Di negara bagian Kaduna, Dikko Yusuf menyebarkan keterampilan literasi digital melalui pemrograman dan pengelolaan data kepada remaja tunanetra di Kaduna State Special Education School.
Adapun menurut Theresa Odey, Koordinator proyek dari Brainiacs STEM dan Robotika di Lagos State menyatakan bahwa tujuan program ini adalah untuk mempromosikan kesetaraan dan inklusi di sektor pendidikan.
Racheal Inegbedion, Direktur Eksekutif Pendiri Special Needs Initiative For Growth, mengatakan, "peserta akan dihadapkan pada konsep yang dapat diakses dan membangun minat, seperti analisis data, pemrograman dan visualisasi yang dapat diakses, membuat chatbots interaktif, robotika, dan pemrograman umum, yang relevan untuk pekerjaan mereka di masa depan."
Gim Berbahaya
Advertisement