Liputan6.com, Jakarta - Pekan Olahraga Nasional atau PON ke-20 diselenggarakan di Papua. Perlengkapan Kirab Api Pon XX Papua 2021 didesain menyerupai bentuk tifa, alat musik tradisional Papua.
Melansir dari Indonesia.go.id, Selasa (12/10/21), tifa adalah alat musik tradisional masyarakat Papua dari wilayah pesisir, dataran rendah, hingga daerah pegunungan di tanah Papua. Obor, tungku dan lentera api Pon Papua di desain dengan kreatif dan untuk yang menggambarkan kekayaan budaya tanah Papua.
Baca Juga
Advertisement
Pada opening ceremony Pon XX Papua 2021 yang diselenggarakan di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, obor api Pon Papua dibawa dan dinyalakan oleh pesepak bola nasional kebanggan masyarakat, Boaz Salossa.
Menyalanya api di Kaldron diiringi lagu tema Pon Papua yang berjudul “Torang Bisa.” Lagu tersebut dinyanyikan pada penghujung acara pembukaan Pon XX Papua 2021 oleh Vin Barbarlimang.
Api dalam setiap perhelatan olahraga nasional maupun internasional menjadi sebuah simbol sportivitas dalam berkompetisi meraih prestasi. Api yang menyala juga bermakna sebagai keteguhan dan kekuatan. Kebiasaan ini selalu dikobarkan dalam setiap ajang Pekan Olahraga Nasional atau PON.
Pada obor Pon XX Papua diselipkan ornamen yang terdapat simbol-simbol yang terdapat inspirasi dari kekayaan alam Papua. Salah satunya seperti bentuk ornamen yang berwarna kuning yang memiliki simbol sebagai kemakmuran dan kejayaan wilayah gunung serta pantai.
Obor tifa dijadikan sebagai simbol semangat para duta olahraga terbaik daerah dalam meraih prestasi selama berlangsungnya perhelatan Pon XX Papua.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dipilihnya obor Pon XX Papua 2021
Bentuk yang unik dari obor Pon XX Papua 2021 ini di desain oleh Reza Pamungkas. Dia membuat lima model sederhana dan akhirnya pilihan jatuh pada model obor yang berbentuk tifa.
Dipilihnya obor model tifa karena alat perkusi tradisional sudah mencakup filosofi dan budaya orang Papua. Desain obor tersebut terdapat ukiran-ukiran dengan motif asli khas Papua.
Reza Pamungkas menjelaskan terdapat tiga makna penting dalam obor Pon XX Papua yang berbentuk tifa, terutama menyangkut kehidupan sehari-hari orang Papua serta bagaimana menyatukan perbedaan dengan mendengar bunyi tabuhan tifa yang memanggil orang untuk berkumpul merayakan pesta kemenangan maupun perdamaian.
Obor Pon XX Papua ini merupakan produksi dalam negeri. Desain obor api Pon ini adalah hasil karya Reza Pamungkas yang kedua. Sebelumnya, ia juga pernah mendesain obor Pon Jawa Barat 2016.
Advertisement
Motif dan Filosofi Obor
Pada obor tifa terdapat motif alam (gunung, gelombang dan ombak) yang menggambarkan wilayah adat dari wilayah Mamta/Tabi, Meepago dan Lapago. Motif tersebut memiliki arti sebagai simbol harapan dan berusaha atau bekerja keras.
Selain itu, terdapat motif lipan/lintah. Motif lipan atau lintah ini sebagai tanda kemenangan dan keberuntungan dalam perang. Selanjutnya, ada motif ular, pucuk pakis, ganemo dan kelapa. Motif ini menyimbolkan keuletan dan pertumbuhan. Kemudian, motif lingkaran atau fouw dari sentani di wilayah Mamta/Tabi yang merupakan simbol kesuburan, umur panjang dan sabar.
Pada bagian bawah bobor tifa Pon Papua tersebut, terdapat motif lipan atau lintah di noken, gelang tangan dari orang Moni di wilayah Meepago. Motif tersebut adalah sebuah simbol dari kemenangan dan keberuntungan dalam perang dan perjalanan.
Ada pula motif dan filosofi tungku dalam budaya Papua pada obor tifa Pon XX Papua. Motif alam gunung, gelombang dan ombak memberikan makna dan harapan dalam berusaha dan bekerja keras. Sedangkan motif tusuk hidung dari kulit-kulit kerang merupakan sebuah simbol kebesaran, kedewasaan dan tanggung jawab.
Kemudian pada obor tifa Pon Papua juga terdapat simbol pengawasan leluhur yang digambarkan dengan ukiran motif totem (mata leluhur) dari Yalli Lapago.
Penulis:
Stephanie
Universitas Multimedia Nusantara