Liputan6.com, Jakarta - Indonesia hanya menerima 20 juta dosis vaksin Novavax tahun ini. Pada awalnya, Novavax akan mengirimkan 50 juta vaksin untuk Indonesia.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, ada kendala dalam suplai vaksin COVID-19, khususnya dari Novavax. Upaya mencari sumber vaksin lain pun sedang dilakukan.
Baca Juga
Advertisement
"Kami update bahwa terjadi dinamika dalam bentuk suplai vaksin, sehingga rencananya Novavax yang tadinya 50 juta akan kami terima pada tahun ini, kemungkinan kami akan terima hanya 20 juta dosis," ungkap Budi Gunadi saat Konferensi Pers PPKM pada Senin, 11 Oktober 2021.
"Oleh karena itu, kami akan usahakan mencari (vaksin COVID-19) dari sumber lain, terutama yang bisa segera mengirim vaksin ke Indonesia. Kemungkinan prioritas utamanya dari Sinovac."
Di sisi lain, Budi Gunadi melanjutkan, Indonesia sudah menembus 160 juta suntikan diberikan dan lebih dari 100 juta rakyat Indonesia mendapatkan suntik dosis pertama. Lebih dari 50 juta rakyat Indonesia sudah dua kali suntik.
"Ini memposisikan kita di posisi kelima dari seluruh negara di dunia yang sudah mendapatkan akses vaksin dari jumlah manusianya dan melebihi 100 juta orang warganya disuntik," lanjutnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Tembus 2 Juta Suntikan per Hari
Perihal laju suntikan, menurut Budi Gunadi Sadikin, Indonesia sudah menembus angka 2 juta suntikan per hari pada tanggal 23 dan 25 September 2021.
"Diharapkan ke depannya, kita semakin sering menembus angka 2 juta dosis suntikan per hari," ujarnya.
Adapun jumlah vaksin COVID-19 yang sudah diterima Pemerintah (berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 11 Oktober 2021), ada 226 juta dosis. Vaksin yang Sudah didistribuskan ke daerah sebanyak 205 juta dosis.
"Yang dalam perjalanan 5 juta dosis dan yang sudah disuntikkan 160 juta dosis," terang Menkes Budi.
Advertisement