Kemendag Gandeng Platform Goorita dan ARISE+ Bantu UMKM Tembus Pasar Global

Kemendag terus mendorong UMKM untuk dapat menembus pasar global dengan memanfaatkan platform digital.

oleh Iskandar diperbarui 12 Okt 2021, 12:45 WIB
UMKM mitra binaan Pertamina, Rimanci Handbag di Musi Rawas (Mura) Sumsel menyerap para perempuan di sekitarnya untuk meningkatkan pendapatan kebutuhan sehari-hari (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk dapat menembus pasar global dengan memanfaatkan platform digital.

Untuk mewujudkan hal tersebut Kemendag berkolaborasi dengan platform marketplace Goorita dan ARISE+ Indonesia.

Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Marolop Nainggolan, dalam webinar 'Connect Business to Global Ecommerce Ecosystem' mengatakan niaga elektronik (e-commerce) menjadi salah satu media utama dalam perdagangan global.

"Untuk itu, penting bagi para pelaku usaha, khususnya UMKM memanfaatkan e-commerce agar dapat memperluas pasarnya ke mancanegara," ujar Marolop melalui keterangannya, Selasa (12/10/2021).

Sementara Analis Perdagangan Ahli Madya Ditjen PEN, Singgih Sugiyanto, menjelaskan Goorita merupakan salah satu e-commerce enabler (perusahaan yang menyediakan layanan strategi digital) yang mendukung UMKM untuk dapat bersaing dan memasarkan produknya ke pasar global.

"Dengan menggandeng Goorita sebagai platform terpadu satu pintu (one stop service), diharapkan dapat mendorong pelaku UMKM lainnya untuk mengembangkan ekspor melalui e-commerce ecosystem," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dukungan Kemendag

Menurut Singgih, pandemi Covid-19 memberi pelajaran berharga bagi kegiatan perdagangan yang kini semakin mudah dilakukan bahkan dalam hal menembus pasar internasional.

"Kemendag akan selalu siap mendukung segala upaya pengembangan ekspor sehingga berharap kegiatan yang dilakukan kali ini dapat terus berkelanjutan," imbuhnya.

Badan Pusat Statistika (BPS) mencatat, saat ini ada sekitar 64 juta pelaku UMKM yang menghasilkan beragam produk-produk asli buatan Indonesia. Data hasil penjualan pasar Global E-commerce pada 2020 menunjukkan, penjualan produk daring berhasil menembus US$ 3,5 triliun.

Senior Trade Facilitation Expert ARISE+ Indonesia, James Lenaghan, menuturkan pihaknya memiliki program bantuan teknis empat tahun yang didanai Uni Eropa dengan rumusan kegiatan yang telah disepakati bersama pemerintah Indonesia.

"Program tersebut mencakup berbagai kegiatan termasuk fasilitas kereta api, infrastruktur ekspor yang berkualitas, dan bantuan server yang mencakup kesepakatan perdagangan bebas yang dirundingkan antara Indonesia dan Uni Eropa," papar James.

 


UMKM Harus Memahami Sistem E-commerce Lokal

Di sisi lain, Chief Commercial Officer Goorita Ardian Prawirayudha, menilai sebelum masuk ke e-commerce global, pelaku UMKM diharapkan sudah mencoba atau memahami sistem e-commerce lokal.

"Hal ini karena pada dasarnya, e-commerce memiliki sistem yang hampir sama. Jika pelaku UMKM sudah paham dengan e-commerce lokal, mereka tidak akan mengalami kesulitan memahami e-commerce global," ungkapnya.

Ardian memberikan tips mudah bagi UMKM agar bisa memperluas pasar dan menjaring pasar global.

"Satu tips mudah dan tepat untuk dapat menjaring pasar luar negeri yaitu memulai dari komunitas diaspora. Harapannya, akan membantu memperluas pasar lainnya," pungkasnya.


Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya