Jelang Presidensi RI di KTT G20, Indonesia Fokus Suarakan Kepentingan Negara Berkembang

Indonesia akan fokus menyuarakan kepentingan negara berkembang dalam forum KTT G20.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 12 Okt 2021, 14:04 WIB
Menyambut tahun 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Indonesia mampu bangkit dari pandemi COVID-19. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia sebentar lagi akan segera menerima peralihan kekuasaan presidensi G20 dari Italia untuk periode keketuaan di tahun 2022.

Keketuaan yang sebelumnya dipegang oleh Italia, akan diterima oleh Indonesia pada Desember mendatang. 

Menjelang peralihan kekuasaan tersebut, Indonesia telah menegaskan sejumlah prioritas dan fokus khusus termasuk mengedepankan penguatan sistem multilateralisme dan kemitraan global yang efektif.

Selain itu, Indonesia berharap G20 daapat memastikan perekonomian dunia tetap terbuka, adil dan saling menguntungkan serta menjamin tidak ada satupun yang tertinggal khususnya kelompok miskin. 

Dari KTT di Roma mendatang, outcome document yang diharapkan adalah G20 Leaders Declaration. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Prioritas Indonesia

Menlu Retno Marsudi mendampingi Presiden Jokowi untuk hadir dalam World Economic Forum (WEF) 2020 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 25 November 2020. (Dok: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Secara khusus, prioritas Indonesia meliputi pemulihan krisis global yang inklusif dan berkelanjutan, refleksi kepercayaan internasional atas kepemimpinan Indonesia dan mengemban amanah serta tanggung jawab untuk memimpin dunia di masa yang sulit. 

Indonesia mengangkat tema "Recover Together, Recover Stronger" yang memiliki lima poin utama yakni memperkuat kepemimpinan kolektif global, meningkatkan produktivitas, membangun ekonomi dunia yang tangguh dan stabil, mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan serta menciptakan perlindungan yang kondusif bagi kemitraan antar pemangku kepentingan.


Manfaat Presidensi G20 Indonesia

Menlu Retno Marsudi memimpin pertemuan virtual COVAX AMC Engagement Group (EG) Meeting ke-4 pada Senin (17/5). (Dok: Kemlu RI)

Manfaat presidensi G20 Indonesia dalam jangka pendek meliputi penyerapan tenaga kerja sekitar 33.000 orang yang tersebar di berbagai lokasi pertemuan, meningkatkan PDB nasional sebesar Rp 7,43 triliun hingga meningkatkan manfaat ekonomi. 

Sementara dalam jangka waktu panjang, Indonesia berharap dapat memajukan pariwisata nasional dan pemulihan ekonomi, menampilkan kemajuan pembangunan Indonesia seperti infrastruktur, konektivitas dan investasi asing. 

Indonesia berharap menarik investasi asing untuk pembangunan ekonomi hijau Indonesia dan menampilkan kemajuan proggram vaksinasi Indonesia dan meningkatkan kepercayaan dunia atas penanganan pandemi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya