Pemimpin Faksi Pemberontak di Mozambik Tewas Ditembak Mati

Pasukan keamanan Mozambik menembak mati pemberontak.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 12 Okt 2021, 16:57 WIB
Keunikan dari bendera Mozambik adalah terselip gambar senapan laras panjang. Bendera ini menggunakan gambar AK-47 di benderanya, dan merupakan satu-satunya bendera yang memakai gambar senapan tersebut. (Wikipedia.com)

Liputan6.com, Maputo - Pemimpin faksi pemberontak di Mozambik tewas ditembak pasukan keamanan. Tokoh tersebut bernama Mariano Nhongo yang memimpin faksi Mozambique National Resistance (Renamo).

Berdasarkan laporan The East African, Selasa (12/10/2021), Mariano ditembak pada Senin pagi waktu setempat di provinsi Sofala. Ia ditembak setelah pertarungan intens di hutan.

Mariano Nhongo disebut sebagai pemimpin garis keras yang menolak menyerah meski ada upaya nasional dan internasional untuk demiliterisasi.

Pekan lalu, Presiden Filipie Nyusi juga menyebut bahwa pasukan keamanan telah menghubungi Renamo agar ia menyerah.

Ia terbunuh bersama rekanya, Ngau Kama.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Frelimo dan Renamo

Presiden Mozambik Filipe Nyusi (AFP PHOTO)

Renamo adalah singkatan dari Resistência Nacional Moçambicana. Awalnya, organisasi militer itu dibangun untuk melawan komunisme.

Organisasi politik ini pertama berdiri di 1975 dan masih aktif di perpolitikan Mozambik.

Renamo berseteru dengan Frente de Libertação de Moçambique (Frelimo) yang menganut sosialisme. Renamo dan Frelimo kerap berseteru di masa lalu.

Mariano Nhongo adalah bagian dari faksi garis keras di Renamo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya