Akhir Keanggotaan DK PBB, Indonesia Konsisten Suarakan Posisi di Situasi Konflik

Indonesia konsisten menyuarakan posisi di situasi konflik dalam forum DK PBB.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 12 Okt 2021, 15:23 WIB
Dirjen Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI. (Dok: Benedikta Miranti T.V)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia secara konsisten menyuarakan posisinya terkait situasi konflik di sejumlah negara. 

Indonesia telah mengakhiri keanggotaanya di DK PBB dengan sejumlah capaian intelektual maupun capaian metode kerja. 

"Kita terus menyuarakan dukungan bagi perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina, serta terus mengikuti dari dekat perkembangan situasi di Afghanistan dan juga Myanmar baik dalam kerangka PBB maupun non-PBB seperti OKI, GNB dan G-20," ungkap Febrian A. Ruddyard, selaku Dirjen Kerja Sama Multilateral Kemlu RI. 

Selain itu, kiprah Indonesia sebagai salah satu negara kontributor pasukan di Misi Perdamaian PBB juga terus dipertahankan.

"Saat ini kita menempati posisi ke-8 dari total 121 negara pengirim pasukan perdamaian," tambah Febrian. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Isu Non Proliferasi Nuklir

Menlu Indonesia Retno Marsudi memimpin jalannya Sidang DK PBB yang diwarnai "Diplomasi Batik" di New York, Selasa (7/5/2019) (Dokumentasi Kemlu RI).

Terkait isu non proliferasi nuklir, Febrian menambahkan bahwa Indonesia terus menekankan pentingnya penghormatan terhadap kerangka multilateral yang berlaku dan mematuhi kewajibannya mengena inon-proliferasi nuklir.

Selain itu, dalam berbagai forum multilateral, Indonesia juga aktif dalam pembahasan sejumlah tantangan baru terkait isu-isu keamanan non-tradisional, termasuk kejahatan lintas negara dan terorisme.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya