Liputan6.com, Jakarta Influenza atau flu adalah salah satu penyakit yang bisa berdampak serius. Bahkan bisa mengancam kesehatan global pada tiap negara.
Menurut organisasi kesehatan dunia WHO, penyakit pernapasan atau yang berhubungan dengan influenza musiman ini bisa merenggut nyawa setidaknya 650.000 orang setiap tahunnya.
Advertisement
Sementara itu secara historis, sekitar satu miliar orang bisa menderita influenza setiap tahunnya. Akan tetapi tahun lalu, kasus tersebut anjlok. Aktivitas influenza global mencapai titik terendah sepanjang masa pandemi Covid-19.
Di samping itu, melihat belahan bumi bagian utara, infeksi yang terdeteksi selama musim influenza terakhir hanya sebagian kecil dari yang terdeteksi pada tiga musim sebelumnya.
Secara khusus, antara September 2020 dan Januari 2021, persentase positif virus influenza di semua spesimen yang diuji oleh Global Influenza Surveillance and Response System (GISRS) WHO menyatakan kurang dari 0,2 persen. Itu dibandingkan dengan 17 persen dari pelaporan yang sama pada 2017-2020.
Perlu diketahui, penurunan besar dalam aktivitas influenza dianggap sebagai akibat lansung dari langkah-langkah kesehatan masyarakat. Selain itu, juga dari pembatasan sosial yang diberlakukan sebagai tanggapan terhadap Covid-19.
Namun sayangnya, langkah-langkah tersebut sering diabaikan. Setiap hari justru terlihat semakin sedikit orang yang sadar dan mengikuti langkah-langkah perlindungan tersebut.
Lalu, bisakah hal tersebut memicu peningkatan kasus flu di tahun ini? Menurut data surveilans GISRS, hal itu bisa saja terjadi. Dengan sedikit peningkatan pada spesimen yang diuji positif influenza yang dilaporkan ke FluNet dibandingkan dengan tahun lalu yang sudah tercatat pada bulan Juli dan Agustus.
Lantas bagaimana cara mencegahnya?
Dilansir dari laman WHO, Kamis (14/10/2021), salah satu cara terbaik untuk menghindari influenza adalah dengan mendapatkan vaksin.
WHO merekomendasikan vaksinasi influenza tahunan perlu diberikan untuk kelompok tertentu.
Kelompok tersebut misalnya wanita hamil pada setiap tahap kehamilan, anak-anak berusia antara 6 bulan sampai 5 tahun, orang dewasa yang lebih tua (berusia lebih dari 65 tahun), individu dengan kondisi medis kronis, dan petugas kesehatan.
Selain itu, ada pula cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah influenza. Cara tersebut antara lain:
- Cuci tangan secara teratur, termasuk mengeringkannya dengan benar
- Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, lalu buang dengan benar tisu tersebut
- Isolasi mandiri jika merasa tidak sehat, demam, atau memiliki gejala influenza lainnya
- Hindari kontak dekat dengan orang sakit
- Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut
Sebagai informasi, tindakan perlindungan terhadap Covid-19 pun efektif terhadap influenza. Jadi, dengan memakai masker, menghindari lingkungan tertutup atau ramai, dan menjaga jarak dengan orang lain, itu juga bisa membantu mencegah influenza.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Advertisement