Liputan6.com, Jakarta - Pakar Bioenergy Engineering dan Agricultural Engineering dari Universitas Brawijaya, Malang, Bambang Susilo mengatakan, potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia cukup besar, karena memiliki sumber daya alam yang melimpah.
"Potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia di antaranya aliran air, tanaga Slsurya atau matahari, biomassa, bahan bakar nabati, biogas, suhu kedalaman laut, angin, ombak laut, dan panas bumi (geothermal)," ujarnya dalam webinar bersama PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) yang digelar Selasa (12/10/2021).
Advertisement
"Indonesia akan menjadi negara imut-imut dan dibutuhkan karena potensinya besar. Seperti musim yang menghasilkan energi, yakni panas dan hujan," ucap Bambang.
Bambang mengatakan, secara umum energi baru adalah energi yang dihasilkan oleh teknologi baru, dan energi terbarukan adalah energi yang dalam waktu pendek bisa diperbarui. Kemudian dihasilkan dari sumber daya energi yang secara alamiah tidak akan habis dan dapat berkelanjutan jika dikelola dengan baik.
"Oleh karena itu, perlu kiranya didorong terus pengembangan EBT, sehingga mampu menjadikan Indonesia mandiri dengan sumber daya alamnya," ucap Bambang.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penerapan EBT
Sementara itu, Direktur SDM PT PJB, Karyawan Aji mengatakan, penerapan energi baru terbarukan (EBT) mengatakan di Indonesia sudah tidak bisa dihindarkan.
Apalagi setelah adanya perjanjian internasional untuk mengurangi emisi karbon di Tanah Air. Ditargetkan pada 2025 pemanfaatan energi baru terbarukan di Indonesia bisa mencapai 23 persen.
"Potensi EBT di Indonesia menjadi magnet tersendiri bagi dunia internasional, karena cukup besar," kata Karyawan Aji.
Direktur Pengembangan dan Niaga PT PJB, Iwan Purwana mekbahkan, program pengembangan EBT yang dilakukan PJB melalui beberapa skema. Masing-masing EBT Skema Kemitraan, EBT Kepulauan Tersebar, PLTS Untuk Pemakaian Sendiri (PS), hinhha Elektrifikasi dengan EBT.
"PJB juga mempunyai skema PLT Hybrid, yakni tenaga campuran, terdiri dari diesel, tenaga surya, dan baterai," ujarnya.
Advertisement