Liputan6.com, Jakarta Setiap orang pasti mendambakan bentuk tubuh ideal. Namun ketika lemak membandel dalam tubuh sudah sulit dikontrol, hal yang mesti dilakukan pastinya adalah menyusutkan lemak dengan cara diet.
Namun sayangnya, ketika kamu menjalankan diet, hal tersebut berdampak terhadap kesehatan rambut. Alhasil rambutmu jadi lebih mudah rontok. Apa alasannya?
Advertisement
Dikutip laman Medicalnewsdaily, kerontokan rambut yang disebabkan karena penurunan berat badan dikenal dengan istilah telogen effluvium.
Telogen effluvium setelah penurunan berat badan ini merupakan akibat dari kekurangan nutrisi dalam makanan. Hal ini terjadi jika penurunan berat badan disebabkan oleh diet ketat.
Beberapa studi menyebut, diet rendah zat besi dan zink cenderung dapat menyebabkan kerontokan rambut. Nutrisi lain yang dapat memengaruhi pertumbuhan rambut termasuk asam lemak, selenium, dan vitamin D.
Dan biasanya, kerontokan rambut terjadi sekitar tiga sampai empat bulan setelah penurunan berat badan yang berlangsung secara cepat alias instan.
Meski demikian, rambut rontok karena penurunan berat badan nggak berbahaya kok dan nggak bikin kerontokan rambutmu permanen. Nantinya tubuh akan melakukan penyesuaian diri selama beberapa bulan, dan rambut bertumbuh lagi sesuai siklusnya.
Lalu bagaimana cara pencegahannya dan pengobatannya? Cara terbaiknya adalah dengan mempertahankan diet seimbang, sambil menghindari diet ketat.
Oleh karena itu, pastikan selama diet seimbangmu dilakukan secara tepat. Jangan lupa sitirahat uang cukup dan berolaharaga sekurang-kurangnya lima kali hari dalam seminggu selama minimal 30 menit, serta penuhi asupan seperti zat besi dan seng.
Kamu bisa mendapatkannya dari sejumlah makanan yang mengandung nutrisi di atas, seperti biji-bijian, telur, susu, bayam, gandum, ikan, brokoli, kacang mete, dan ayam.
Selain itu, untuk mendukung program dietmu agar berjalan lancar, kamu bisa mengonsumsi minuman yang berbahan 100% bahan alami, seperti sarang burung walet.
Pilihlah produk minuman sehat kemasan dari sarang bulu walet yang nggak mengandung gula dan fully concentrated bird’s nest dengan ekstrak daun stevia yang rendah kalori.
(*)