Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Caller ID dan spam blocking app menggelar initial public offering (IPO) di bursa Nasdaq Stockholm.
Saham Truecaller melantai dengan harga 60 Krona Swedia atau setara Rp 97.631 per lembar saham. Harga saham Truecaller naik 15,4 persen dari harga IPO sehingga kapitalisasi pasar perusahaan mencapai USD 2,5 milliar atau lebih dari Rp 35 triliun. Penawaran saham perdana Truecaller terdiri dari 53.414.532 saham seri B.
Sejumlah 19.230.770 merupakan saham Kelas B yang baru saja diterbitkan. Sementara 34.183.762 saham Kelas B lainnya diperuntukkan bagi para pemegang saham utama, antara lain Co-founder Alan Mamedi dan Nami Zarringhalam, Sequoia Capital India, Atomico, Kleiner Perkins.
Baca Juga
Advertisement
"Hari ini (Selasa-12 Oktober 2021) menandai tonggak bersejarah bagi Truecaller. Perjalanan yang memuaskan dimulai sejak 12 tahun lalu sehingga Truecaller menjadi platform verifikasi nomor telepon dan spam blocking terkemuka di dunia," ujar Co-founder dan CEO Truecaller Alan Mamedi dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (13/10/2021).
Ia menambahkan, Truecaller memiliki hampir 280 juta pengguna aktif dari seluruh dunia. Dengan jumlah pengunduh lebih dari 500 miliar kali.
Alan menambahkan babak baru bagi Truecaller adalah upaya konsistensi perusahaan. Komitmennya dalam membuat komunikasi masa depan lebih cerdas, aman, dan efisien. Alan dan Nami berharap dapat melanjutkan momentum perjalanan pertumbuhan Truecaller baik bersama pemegang saham lama maupun baru.
Perusahaan asal Swedia ini memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan aman dan efisien. Hal ini dengan adanya layanan identifikasi penelpon (caller ID) dan deteksi spam (spam blocking).
Selain itu, Truecaller juga memfasilitasi solusi komunikasi lainnya bagi 280 juta pengguna individu dan 500 klien perusahaan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Indonesia Jadi Pasar Utama
Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, pasar Indonesia menjadi fokus utama Truecaller di kawasan ini. Berdasarkan riset terbaru Truecaller, Indonesia menghadapi ancaman spam terbesar keenam di dunia.
Kehadiran Truecaller diharapkan membantu para pengguna di Indonesia menangani masalah ini sehingga komunikasi menjadi lebih aman dan efisien.
Truecaller memiliki kapasitas dan keahlian yang tepat untuk mengukur dan memenuhi permintaan pengguna.
Khususnya di era digital dengan penipuan terhadap transaksi elektronik semakin merajalela. Di Amerika Serikat diperkirakan telah merugi senilai USD 30 miliar atau setara Rp 426,6 triliun per tahun Jumlah ini diperkirakan akan terus berlipat ganda.
Advertisement
Rekam Jejak
Didirikan pada 2009, Truecaller terus berkembang dan memberikan dampak signifikan pada pemegang kebijakan di seluruh dunia.
Laporan perusahaan Year in Calling menyebutkan layanan Truecaller berhasil memblokir dan mengidentifikasi 31,3 miliar panggilan spam di seluruh dunia lantas manjadi aplikasi terpercaya.
Perusahaan analisis performa aplikasi seluler pertama dunia, AppAnnie mengungkapkan Truecaller sebagai aplikasi komunikasi terbaik di India dan menduduki peringkat tiga teratas di Mesir dan Israel.
Truecaller juga masuk ke dalam peringkat sepuluh besar di 20 negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Nigeria, dan Afrika Selatan.
"Kami sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan pengguna kami di seluruh dunia selama beberapa tahun terakhir, kami berharap dapat terus meningkatkan layanan aplikasi kami di masa depan,” kata Alan.
Tidak lupa perusahaan mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan, pelanggan, mitra, dan investor karena telah mempercayai impian Truecaller. Keinginan lainnya bisa menjaga keselamatan berkomunikasi, hari ini dan selamanya.
Reporter: Ayesha Puri