Liputan6.com, Jakarta - Hari Tanpa Bayangan akan kembali terjadi di sejumlah kota di Pulau Jawa pada 13 Oktober 2021. Dua kota yang dapat menyaksikan fenomena ini adalah Yogyakarta dan Pangandaran.
Pada jam berapa warga kedua kota tersebut dapat melihat fenomena yang terjadi karena sumbu rotasi Bumi yang miring 66,6 derajat terhadap ekliptika?
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari laman situs web LAPAN, Hari Tanpa Bayangan akan menyambangi kota Yogyakarta pada pukul 11.24.47 WIB.
Sementara itu, fenomena ini akan bisa disaksikan warga Pangandaran pada 11.31.39 WIB.
Andi Pangerang, Peneliti Pusat Riset Sains Antariksa (Pussainsa) Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjelaskan fenomena ini terjadi karena Matahari tidak selalu berada di atas garis katulistiwa (lintang 0°).
Akan tetapi, Matahari berada di lintang 23,4 derajat LU (garis balik utara) hingga 23,4 derajat LS (garis balik selatan).
Wilayah yang terletak di antara dua garis balik ini membuatnya bisa mengalami Matahari di atas tempat tersebut ketika tengah hari, sebanyak dua kali setahun.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Peristiwa Hari Tanpa Bayangan
Selain itu saat tengah hari, ketika sinar Matahari datang tegak lurus permukaan Bumi, intensitas radiasi Matahari akan maksimum. Sehingga, ketika tutupan awan sangat minim, suhu permukaan Bumi saat siang hari akan maksimum.
Hal ini tidak berlaku saat tutupan awan cukup besar, sehingga suku permukaan Bumi cenderung menurun. Meskipun hawa gerah tetap dapat dirasakan akibat berkurangnya kelembaban.
Menyikapi hal tersebut, Andi mengimbau masyarakat agar tidak panik. Masyarakat perlu mengkondisikan tubuh agar selalu terhidrasi dengan baik, dan menggunakan alat pelindung seperti tabir surya, payung, topi ataupun alat pelindung lainnya.
Advertisement
Cara Cek Hari Tanpa Bayangan
Untuk mengecek hilangnya bayangan saat tengah hari ketika Hari Tanpa Bayangan, siapkan benda tegak seperti tongkat, tiang, spidol, botol, dsb. Letakkan benda di permukaan yang rata," katanya.
Andi menambahkan, jika tidak ada benda-benda seperti tongkat, dan lain-lain, dapat menggunakan bandulan dalam keadaan setimbang.
Pastikan untuk mengkalibrasikan jam yang akan digunakan untuk menandai waktu.
"Kemudian amati bayangan yang dihasilkan oleh benda pada tanggal dan jam yang sudah ditentukan,” kata Andi.
(Ysl/Tin)