Terendah, Pasien Covid-19 di RS Saiful Anwar Malang Tinggal 8 Orang

Kabid Pelayanan Medik RSSA Malang Widodo Mardi mengatakan, penanganan pasien Covid-19 yang tak sampai 10 orang ini menurutnya menjadi yang terendah selama pandemi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Okt 2021, 15:14 WIB
RS Saiful Anwar kewalahan menangani Corona Covid-19. Rumah sakit rujukan utama ini menyiapkan gedung paviliun untuk menambah ruang isolasi (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Surabaya - Rumah Sakit Saiful Anwar atau RSSA Malang mencatat rekor pasien Covid-19 terendah sepanjang pandemi. Dari 268 bed yang tersedia, saat ini hanya terisi 8 pasien Covid-19.

Kabid Pelayanan Medik RSSA Malang Widodo Mardi mengatakan, penanganan pasien Covid-19 yang tak sampai 10 orang ini menurutnya menjadi yang terendah selama pandemi Covid-19.

"Penurunan ini terjadi sekitar awal September (2021). Sekarang ini terendah dari keseluruhan mulai tahun lalu, yakni 8 saja. Insyallah yang ringan bisa sembuh total, cuma satu yang kita masukkan ke ICU perlu penanganan khusus," ujar Widodo, dikutip dari TimesIndonesia, Rabu (13/10/2021).

Widodo menyebutkan, pihaknya selama pandemi Covid-19 telah melakukan penanganan pasien Covid-19 untuk rawat inap sebanyak 6.500 pasien dan rawat jalan sebanyak 14 ribu pasien.

Terlebih tingginya kasus yang sempat terjadi di pertengahan 2021 lalu, keterisian Bed Occupancy Rate (BOR) RSSA Malang mencapai hingga 98 persen dan untuk ICU bisa hampir full setiap harinya.

"BOR kita yang biasa itu kira-kira 98 persen, artinya 250 hingga 260 pasien yang kita rawat. Untuk yang gawat-gawat itu hampir full ya sekitar 20 pasien," ungkapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Angka Kematian Tinggi

Sementara, untuk tingkat kematian secara keseluruhan, lanjut Widodo, prosentasenya masih terbilang tinggi, yakni 20 persen sebagai RS Rujukan kedua terbesar di Jawa Timur yang menampung seluruh pasien, tak hanya warga Kota Malang saja.

"Tapi kalau breakdown dari status pasien masuk, maka sebenarnya tidak jelek-jelek amat. Kalau pasien ringan 100 persen sembuh, kalau sedang 90 persen sembuh, kalau berat kesembuhannya 20 persen dan yang kritis itu kita kecil sekali, di bawah 5 persen," bebernya.

Ruang khusus untuk penanganan Covi-19 yang diberi nama Incovit (Infeksi Terpadu) yang di mana saat ini mulai banyak yang kosong, nantinya akan dimanfaatkan sebagai tempat infeksi-infeksi terpadu yang lain, seperti halnya dalam penanganan penyakit TBC ataupun infeksi paru-paru dan yang lainnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya