Liputan6.com, Jakarta - Usai bergabungnya Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia, dua perusahaan telekomunikasi lain yang disebut-sebut akan melakukan merger selanjutnya adalah XL Axiata dan Smartfren.
Kabar ini muncul usai laporan Bloomberg yang menyebutkan, induk XL yaitu Axiata dan induk Smartfren, Sinar Mas Group, sedang melakukan penjajakan kemungkinan merger layanan telekomunikasinya.
Baca Juga
Advertisement
Pengamat telekomunikasi, Kamilov Sagala, dalam sebuah temu media pekan lalu, ditulis Rabu (13/10/2021), menyebutkan potensi bergabungnya operator seluler usai Indosat-Tri memang terbuka.
"Konsolidasi industri ini, kalau dia tidak merger, dia akan ketinggalan kereta," kata Ketua Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi ini.
Kamilov berpendapat, peluang mergernya XL Axiata dan Smartfren pun terbuka. Ia juga melihat ini setelah sebelumnya Axiata dan Telenor di Malaysia sudah melakukan merger.
"Kemungkinan besar kawan-kawan kita yang baju biru itu, yang ada di Kuningan (XL Axiata), dia bisa merapat ke jalan Sabang (Smartfren)," kata Kamilov.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Potensi Masing-Masing Perusahaan Telekomunikasi
Meskipun begitu, mantan Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) itu menegaskan hal tersebut masih sebatas kemungkinan.
Menurut Kamilov, XL Axiata dan Smartfren sesungguhnya memiliki kekuatan masing-masing yang membuka potensi mereka untuk melakukan merger.
"Kekuatan Sabang itu infrastrukturnya luar biasa. Saya lihat expand dalam sisi infrastruktur. Kalau kapasitas Kuningan kan jelas dia sudah punya layanan yang dikenal, panjang perjalanannya," kata Kamilov.
Selain itu, XL Axiata juga memiliki fiber dan tidak hanya bermain di industri telekomunikasi dalam negeri saja.
"Apalagi nanti Telenor gabung dengan Axiata Group ini kan sudah mulai. Ini akan jadi ekspansi yang tinggi dan besar," katanya.
Advertisement
Kata Bos XL Axiata dan Smartfren Soal Merger
Dalam laporan Bloomberg, penjajakan merger antara XL Axiata dan Smartfren termasuk meminta saran penasihat mengenai kemungkinan yang dapat dilakukan perusahaan, termasuk berbagi jaringan.
Namun menurut sumber yang mengetahui hal ini, pembicaraan tersebut masih dalam tahap awal dan bersifat privat.
Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, mengatakan pihaknya terbuka untuk berkonsolidasi atau berkolaborasi dengan pihak lain, asalkan semua pihak mendapatkan manfaat yang sama.
Hal senada juga diungkapkan Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini.
(Gio/Ysl)
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Advertisement