Liputan6.com, Jakarta Indonesia telah memiliki 187 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU)di 155 titik lokasi per September 2021.
Selain itu, telah ada 153 unit Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di 86 lokasi yang tersedia di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang. Pada SPBKLU, saat ini dikhususkan untuk kebutuhan roda dua dan roda tiga.
Advertisement
“Ini yang biasanya membuat bingung orang-orang yang ingin membeli kendaraan listrik karena kesediaan stasiun pengisiannya,” kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana, Rabu (13/10/2021).
Keberadaan SPKLU jadi bagian dalam mendorong hadirnya kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.
Dengan hadirnya kendaraan listrik tersebut, dinilai juga memiliki pengaruh terhadap proses transisi energi bersih yang sedang dijalankan.
“EV ini jadi bagian kegiatan bagaimana kita akselerasi transisi energi itu semua program yang sudah kita rancang dan kegiatan yang sudah dijalankan,” jelas dia.
Dengan demikian, ketergantungan terhadap energi fosil kedepannya bisa berangsur dikurangi dengan begitu juga tingkat emisinya juga bisa direduksi atau dikurangi.
“Jadi kenapa kemudian EV salah satunya adalah fasilitas penunjang itu juga penting terlebih didalamnya bahwa semuanya ini memerlukan SDM yang andal,” katanya.
Sebaran SPKLU di Indonesia
Rida menampilkan sebaran 186 unit SPKLU di Indonesia yang tak hanya ada di pulau Jawa. Kendati begitu, DKI Jakarta dan pulau Jawab masih mendominasi jumlah SPKLU di keseluruhan sebaran di Indonesia.
Diantaranya, di DKI Jakarta ada 63 lokasi SPKLU dengan total 83 unit. Terbanyak dimiliki oleh Hyundai di 25 lokasi dengan 25 unit, diikuti Blue Bird dengan 15 unit di 1 lokasi, lalu Mitsubishi dengan 13 unit di 12 lokasi dan PLN UID Jaya dengan 9 unit di 6 lokasi.
Sementara Pertamina dengan 7 unit di 6 lokasi dan Starvvo dengan 6 unit di 5 lokasi. Selain itu sisanya, Shell Indonesia, PLN Kantor Pusat, BPPT, Mercedes-Benz, BMW dan Medco masing-masing rata-rata memiliki satu unit di satu lokasi.
Kemudian, Jawa Barat ada 29 unit di 29 lokasi dengan sebaran Hyundai memiliki 24 unit di 24 lokasi, PLN UID Jabar 2 unit di dua lokasi, BPPT?LEN 1 unit di satu lokasi dan Ruas tol Jakarta-Surabaya 2 unit di dua lokasi.
Sementara itu, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta memiliki 18 unit di 16 lokasi diantaranya Hyundai memiliki 12 unit di 11 lokasi, Ruas Tol Jakarta Suarabaya 4 unit di 4 lokasi, dan PLN UIN Jateng-DIY 2 unit di satu lokasi.
Kemudian, di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat diakumulasikan sebanyak 29 unit di 23 lokasi. Dengan dominasi Hyundai Jatim sebanyak 12 unit di 12 lokasi, dan Hyundai Bali satu unit di satu lokasi.
Mitsubishi Bali 2 unit di 2 lokasi, PLN UP3-UP3 Jatim memiliki 3 unit di 3 lokasi, PLN UID Jatim 1 unit di 1 lokasi, PJB 2 unit di 1 lokasi, PLN UID Bali 3 Unit di 1 lokasi, PLN-Jasa Marga Bali 3 unit di 1 lokasi, dan PLN UIW NTB 2 unit di 2 lokasi.
Kemudian, di Banten ada 15 unit di 12 lokasi yang tersebar di PLN UID Banten sebanyak 6 unit di 3 lokasi, Hyundai 5 unit di 5 lokasi, BPPT 1 unit di 1 lokasi, Angkasa Pura II 1 unit di 1 lokasi, dan Mitsubishi 2 unit di 2 lokasi.
Diikuti Sumatera ada 7 unit di 7 lokasi diantaranya, Gor Jakabaring 1 unit di 1 lokasi, PLN UIW S2JB 1 unit di 1 lokasi, Hyundai Sumatera 4 unit di 4 lokasi, Rest Area Bakauheni – Terbanggu Kayu Agung KM 20 B 1 unit di 1 lokasi.
Terakhir posisi paling timur berada di Sulawesi dengan 6 unit di 5 lokasi. Diantaranya, PLN Mattoangin 1 unit di 1 lokasi, PLN UIW Suluttenggo 1 unit di 1 lokasi, PLN Komp MegaMas Manado 2 unit di 1 lokasi dan Hyundai 2 unit di 2 lokasi.
Advertisement