Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) resmi diperdagangkan dengan harga baru pada Rabu, (13/10/2021) setelah mendapatkan persetujuan jadwal stock split dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perseroan menggelar stock split dengan rasio 1:5 atau satu dipecah menjadi lima saham baru. Nilai nominal per saham BBCA sebelum stock split adalah Rp 62,5, sedangkan nilai nominal per saham BBCA menjadi Rp 12,5.
Sesuai dengan jadwal, Selasa, 12 Oktober 2021 merupakan hari bursa terakhir saham BBCA diperdagangkan dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi.
Baca Juga
Advertisement
Kemudian, harga saham BBCA dengan nilai nominal baru mulai diperdagangkan pada pasar reguler dan pasar negosiasi pada hari ini. Harga saham BBCA pada saat siaran pers ini dikeluarkan berkisar Rp7.320 per saham, atau setara dengan Rp36.600 per saham sebelum stock split.
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Rabu, 13 Oktober 2021, saham BBCA naik 2,39 persen ke posisi Rp 7.500 per saham.
Saham BBCA berada di level tertinggi Rp 8.250 dan terendah Rp 7.400 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 76.559 kali dengan volume perdagangan 1.464.675. Nilai transaksi Rp 1,2 triliun.
Adapun dengan stock split ini, investor bisa hanya mengeluarkan dana Rp 750.000, misalkan investor yang memiliki satu lot saham BCA, (1 lot berisi 100 saham). Sebelum stock split, jika memakai harga penutupan perdagangan 12 Oktober 2021 sebesar Rp 36.600, investor harus merogoh dana Rp 3,66 juta untuk satu lot saham.
Perdagangan di pasar reguler dan pasar tunai harus dalam satuan perdagangan (round lot) Efek atau kelipatannya, yaitu 100 efek. Sementara perdagangan di pasar negosiasi tidak menggunakan satuan perdagangan (tidak round lot), atau bisa kurang dari 100 lembar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harapan Perseroan
Keputusan Perseroan untuk melakukan pemecahan harga saham tersebut didasarkan pada perkembangan pasar modal saat ini.
Terutama dengan tingginya minat investor ritel, termasuk para investor muda untuk berinvestasi di pasar modal. Perseroan berharap aksi korporasi ini dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan pasar modal dalam negeri.
“Dengan harga baru yang mulai diperdagangkan hari ini, perseroan berharap harga saham BCA menjadi relatif terjangkau dan mendapat sambutan positif dari investor, terutama investor pemula yang saat ini aktif berinvestasi di pasar modal,” ujar Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja dalam keterangan resmi, Rabu (13/10/2021).
Advertisement