Liputan6.com, Jakarta Apa yang terlintas dalam benak Anda mendengar kata “champion”? Apakah sebuah lagu dari grup band kenamaan tentang kemenangan? Ya, film Korea Selatan berjudul Champion ini memang memiliki cerita yang tak beda jauh dengan lagu terkenal itu.
Film yang rilis pada May 2018 ini berfokus pada kisah seorang mantan pegulat panco asal Negeri Paman Sam bernama Mark (Ma Dong Seok). Ia merupakan warga keturunan Asia. Beberapa medali sudah berhasil ia raih selama perjalanannya sebagai seorang atlet.
Advertisement
Sayangnya, langkahnya harus terhenti dan ia harus didiskualifikasi. Kini hidupnya berubah namun ia masih berharap bisa kembali menyandang status atlet panco.
Untuk Anda yang senang dengan film bertemakan olahraga dan juga sentuhan komedi, Anda bisa menyaksikan film Champion di aplikasi Vidio. Sebelum nonton, berikut ada beberapa pesan moral yang bisa dipetik dari film Champion.
Mengajarkan Jangan Takut Bermimpi
Dalam awal cerita, Champion sudah menyoroti kehidupan Mark yang merupakan atlet gulat tangan yang terkenal telah berkenala dalam beberapa kejuaraan. Banyak medali mulai dari perunggu hingga emas berhasil ia bawa pulang.
Kesuksesan karirnya sebagai seorang atlet ternyata tidak disukai oleh segelintir orang. Dirinya kemudian dijebak oleh salah satu peserta dalam ajang perlombaan yang membuat namanya tercoreng.
Kini Mark tidak bisa mengikuti lomba apapun. Ia pun sempat frustasi dan mengubah profesinya sebagai seorang penjaga klub malam. Namun jauh dalam lubuk hatinya, ia masih ingin kembali ke lapangan.
Usaha, mimpi dan tekad kuatnya untuk mendapatkan harapannya kembali akhirnya terwujud. Nasib baik membawa terbang ke kampung halamannya di Korea Selatan. Di sana, ia bergabung dalam sebuah kejuaran nasional untuk menunjukkan kehebatan yang ia banggakan itu.
Advertisement
Belajar Mengutamakan Keluarga
Di dalam perjalanannya menggapai mimpi, Mark bertemu dengan keluarga lamanya yang sempat hilang kontak. Mark ternyata merupakan seorang anak yang diasuh oleh keluarga di Amerika.
Mark mendapatkan alamat orang tuanya tinggal. Ia pergi ke sana dan terkejut ketika orang yang membukakan pintu adalah dua orang anak kecil yang sangat lucu. Belum menemukan orang yang ia cari, Mark memutuskan untuk kembali di lain waktu.
Suatu peristiwa membuat Mark menemukan ibunya telah lama tiada. Di saat yang bersamaan, dua anak yang sempat ia pikir adalah keponakannya ternyata hanyalah orang lain yang dulu memang diasuh oleh ibu Mark.
Mark sedih mengetahui tidak punya siapa-siapa. Namun saat pertandingan final berlangsung, ia tersentuh ketika melihat keluarga barunya itu mendukung Mark dari kursi penonton. Ia pun terdorong untuk bisa membahagiakan orang asing yang kini ia anggap sebagai keluarganya.
Percaya Semua Indah Pada Waktunya
Kehidupan Mark memang penuh dengan lika-liku. Namun semangat yang Mark berikan dalam film ini mengajarkan penonton untuk tetap sabar.
Perjuangan Mark yang mulai menerima nasibnya yang harus didiskualifikasi bisa dijadikan contoh untuk tidak tenggelam dalam keterpurukan. Mark tetap berusaha untuk membangun kehidupannya kembali agar berjalan sesuai harapannya.
Usaha kerasnya pun akhirnya membawanya kepada kesuksesan di negeri sendiri meskipun masih ada rintangan yang harus ia hadapi sebelumnya. Kisah Mark ini akan membuat pemirsa percaya bahwa semuanya akan indah pada waktunya.
Itulah 3 pesan moral yang terkandung dalam film Champion. Jadilah saksi atas perjuangan Mark dan kisah menyentuh hidupnya dengan nonton Champion sub indo melalui layanan streaming Vidio.
Advertisement