Agar Tidak Terbangun di Malam Hari, Hentikan Kebiasaan Minum Air Sebelum Tidur

Pada akhirnya, kebiasaan minum air putih menjelang tidur menjadi hal menyebalkan. Karena mengharuskan Anda memenuhi panggilan untuk buang air kecil atas asupan cairan yang berlebih sebelum tidur.

Pada tahap ini tubuh Anda akan mengalami nokturia, di mana kebutuhan buang air kecil di malam hari meningkat, bahkan bisa lebih dari satu kali.

Saat kerja ginjal diperlambat selama tidur, kondisi ini tubuh Anda tengah memproduksi lebih banyak hormon. Sayangnya, cairan yang berlebih memaksa ginjal kita bekerja lantaran produksi urin yang di ambang batas. 

Alhasil, produksi hormon menjadi terganggu. 

Orang yang kesulitan tidur memiliki waktu tidur yang lebih sedikit dan mudah untuk terbangun. Minimnya waktu yang dimiliki rupanya memicu masalah lain yakni Anda riskan mengalami dehidrasi yang mengharuskan minum untuk mengatasinya. Hubungan ini menjadi sulit dari yang dibayangkan.

Selain itu orang yang menderita penyakit ginjal, diabetes, dan orang yang mengonsumsi obat diuretik, nokturia sudah menjadi kebiasaan meskipun hal ini mengganggu tidurnya. 

Untuk terhindar dari nokturia, Anda bisa mengurangi cairan di malam hari dan menghindari minuman yang mengandung kafein, alkohol, dan gula. 

Alternatif lain, Anda bisa mencatat rangkaian cairan yang telah dikonsumsi sepanjang hari untuk menghindari kelebihan cairan di malam hari.

Membiasakan diri minum usai melakukan aktivitas tertentu seperti berolahraga, makan, dan ketika Anda merasa lapar. Hal ini bertujuan untuk menghindari dehidrasi menjelang malam hari.  

Kalaupun mengharuskan Anda tetap minum di malam hari, pastikan Anda meminumnya dua jam sebelum waktu tidur tiba.