Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bank Central Asia Tbk bergerak di zona hijau setelah resmi diperdagangkan dengan harga baru. Hal itu membuat kapitalisasi pasar saham perseroan menembus posisi Rp 900 triliun.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) resmi diperdagangkan dengan harga baru pada Rabu, 13 Oktober 2021. Hal ini seiring aksi korporasi perseroan melalui stock split dengan rasio 1:5 (1 saham dipecah menjadi 5 saham baru).
Nilai nominal per saham BBCA sebelum stock split adalah Rp 62,5, sedangkan nilai nominal per saham BBCA setelah stock split menjadi Rp 12,5.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan Rabu, 13 Oktober 2021, saham BBCA naik 2,73 persen ke posisi Rp 7.525 per saham. Saham BBCA dibuka naik 75 poin ke posisi Rp 7.400 per saham. Saham BBCA berada di level tertinggi Rp 8.250 dan terendah Rp 7.400 per saham.
Total frekuensi perdagangan 103.105 kali dengan volume perdagangan 2.137.384. Nilai transaksi Rp 1,7 triliun.
Berdasarkan data RTI, dengan kenaikan harga saham BBCA, kapitalisasi pasar saham BBCA menjadi Rp 927,64 triliun pada 13 Oktober 2021. Kapitalisasi pasar saham BBCA masih menjadi terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Disusul kapitalisasi pasar saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 648,67 triliun. Kemudian PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mencatat kapitalisasi pasar saham Rp 373,46 triliun.
Selanjutnya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membukukan kapitalisasi pasar saham sebesar Rp 331,33 triliun. Lalu PT Astra International Tbk (ASII) mencatat kapitalisasi pasar saham Rp 254,03 triliun.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja bersyukur respons investor luar negeri dan lokal positif. Hal itu mendorong saham BCA sehingga kapitalisasi pasar BCA menjadi terbesar di Asia Tenggara.
"Saya bersyukur bahwa respons investor luar negeri dan lokal sangat positif atas saham BCA sehingga market cap saat ini jadi USD 63 bio (miliar-red) sudah melewati Bank DBS Holdings di Singapore yang market cap nya USD 57 bio sehingga jadi yang terbesar di Asia Tenggara,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
IHSG Menguat 0,78 Persen pada 13 Oktober 2021
Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,78 persen ke posisi 6.536,90. Penguatan IHSG tersebut juga didukung aksi beli investor asing.
Sebanyak 193 saham menguat. Namun, 310 saham melemah dan 157 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.523.277. Total volume perdagangan 28,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 17,8 triliun. Investor asing beli saham Rp 1,2 triliun di seluruh pasar.
Indeks LQ45 naik 1,47 persen ke posisi 960,50. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Sebagian besar sektor saham naik dengan indeks sektor IDXindustri melonjak 2,26 persen dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXnonsiklikal menguat 1,75 persen dan IDXfinance menanjak 0,75 persen.
Sementara itu, IDXtrans melemah 1,68 persen, dan pimpin pelemahan. Diikuti indeks sektor IDXenergy tergelincir 1,25 persen dan IDXsiklikal melemah 0,73 persen.
Advertisement