Liputan6.com, Banyuwangi - Durian boneng lagi musim di Banyuwangi. Jenis durian ini paling banyak diburu dan populer. Durian boneng dikembangkan Slamet Hariyadi. Nama durian tersebut terinspirasi dari julukan Slamet sejak kecil, yakni boneng.
”Durian si boneng sedang populer. Bahkan, penggemarnya sudah sampai mancanegara, seperti Tiongkok dan Malaysia,” ujar Slamet Hariadi alias Boneng, Rabu (13/10/2021).
Advertisement
Durian boneng ini beratnya bisa mencapai 4 kg. Daging durian jenis ini sangat tebal, lebih tebal dari montong. Rasanya manis legit dan ada sedikit rasa pahit.
"Selain tebal terkadang tidak berbiji sama sekali,” tambah Boneng.
Sebenarnya durian boneng sudah ada lama di Kecamatan Songgon Banyuwangi. Pohonnya sangat besar dan sudah berusia puluhan tahun. Namun, durian si boneng mulai booming sekitar tiga tahun terakhir.
Boneng mengungkapkan, petani durian di Banyuwangi pada tahun lalu sempat mengalami gagal panen. Dan ini, kata dia, sangat memukul mereka di tengah kondisi pandemi yang tidak menentu tersebut.
"Tahun lalu gagal panen. Kendalanya hujan, sehingga banyak yang rontok. Sebenarnya berbunga lebat, tapi karena hujan jadi rontok," jelas Boneng.
Namun tahun ini, kata Boneng, durian sudah mulai yang banyak yang bisa dipanen. Di bulan ini, sudah mulai panen meski belum memasuki panen raya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Keturunan Ketiga
"Tahun ini Alhamdulilah sudah mulai pulih, banyak yang jadi buah. Meski sudah panen namun masih 50 persen. Panen besar nanti sekitar November," jelasnya.
Boneng mengaku dia mendapat pasokan durian dari petani di sekitarnya. Ada sekitar lahan kebun durian 10 hektar di kawasan sekitar.
"Silakan datang ke Durian Boneng, bisa menikmati aneka durian. Kami buka terus," ujarnya.
Slamet sendiri merupakan keturunan ketiga yang mengelola kebun durian seluas 10 hektare tersebut.
Advertisement