Beredar Rekaman Kecaman Soal Pejabat Simpati Konflik Tigray, PBB Tarik Staf dari Ethiopia

Terkait rekaman audio yang berisi kecaman terhadap pejabat senior PBB, akhirnya badan Perserikatan Bangsa-Bangsa ambil tindakan.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Okt 2021, 09:30 WIB
ilustrasi PBB (sumber: freepik)

Liputan6.com, Addis Ababa - Seorang anggota staf yang diidentifikasi oleh dua sumber PBB di Addis Ababa sebagai kepala misi PBB untuk Ethiopia ditarik oleh Badan migrasi PBB. Penarikannya terkait rekaman audio yang berisi kecaman terhadap pejabat senior PBB.

Dalam rekaman yang beredar tersebut, disebutkan bahwa dua perempuan yang mengatakan bekerja untuk PBB di Ethiopia tetapi tidak menyebut namanya, mengatakan kepada seorang wartawan lepas bahwa beberapa pejabat tinggi PBB secara global bersimpati dengan pasukan dari wilayah Tigray utara yang memerangi pemerintah Ethiopia.

Reuters mendengar komentar kedua perempuan tersebut setelah rekaman tersebut dirilis secara online, tetapi tidak bisa memverifikasi keaslian rekaman tersebut secara independen, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (14/10/2021).

Dalam sebuah surat tertanggal 11 Oktober, kepala Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan seorang anggota staf telah dipanggil kembali ke markas besar dan diberi cuti administratif sambil menunggu penyelidikan atas rekaman tersebut.

"Pendapat-pendapat yang disebut dalam rekaman audio kepada anggota staf tidak sesuai dengan prinsip dan nilai-nilai IOM," tulis Direktur Jenderal IOM Antonio Vitorino dalam surat tersebut, yang dibaca Reuters, Selasa (12/10).

Dalam suratnya, Vitorino tidak menyebut nama orang yang dipanggil itu.

Dua anggota staf PBB di Addis Ababa mengidentifikasi salah seorang perempuan dalam rekaman itu sebagai Maureen Achieng, kepala perwakilan IOM di Ethiopia.

Seorang juru bicara IOM tidak segera menjawab ketika ditanya apakah orang yang dipanggil ke markas PBB itu adalah Achieng.

Achieng dan wartawan itu tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kisruh PBB Vs Ethiopia

Pengungsi Ethiopia menggendong seorang anak di wilayah Qadarif, Sudan, Rabu (18/11/2020). Pertempuran yang kian meluas di perbatasan Ethiopia dan Sudan mengancam wilayah Tanduk Afrika. (AP Photo/Marwan Ali)

PBB mengatakan, pemerintah Ethiopia menghalangi bantuan untuk menjangkau ratusan ribu orang yang mengalami kelaparan di Tigray, di mana perang telah membuat hampir tujuh juta orang bergantung pada bantuan makanan. Pemerintah membantah memblokir bantuan itu.

Ethiopia bulan lalu memutuskan untuk mengusir tujuh pejabat senior PBB, menuduh mereka mencampuri urusan dalam negeri.

Juru bicara Perdana Menteri Abiy Ahmed, Billene Seyoum, Selasa (12/10), mengecam IOM di Twitter. Ia mengatakan Achieng - yang dirujuk dengan menautkan ke akun Twitter terverifikasi Achieng - telah mengatakan "kebenaran yang tak terbantahkan tentang bias institusional pada sistem PBB."

Perang pecah pada November 2020 antara pemerintah Ethiopia dan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), partai politik yang menguasai Tigray.

Dalam rekaman itu, kedua perempuan itu tanpa mengutip bukti mengatakan kepala Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus termasuk di antara pejabat PBB yang bersimpati dengan pasukan Tigray. Tedros, yang merupakan anggota suku Tigra, berulang kali membantah berpihak dalam konflik tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya