Liputan6.com, Jakarta -- Dana kelolaan (asset under management-AUM) PT Bahana TCW Investment Management per akhir September 2021 mencapai sebesar Rp 44,25 triliun.
Jumlah tersebut naik dibandingkan per Juli 2021 dan per Agustus 2021. Hal tersebut dikutip Liputan6.com dari data yang dirangkum PT Infovesta Utama.
Per akhir Juli 2021, jumlah AUM Bahana mencapai sebesar Rp 42,98 triliun. Sementara pada akhir Agustus, jumlah AUM Bahana tercatat sebesar Rp 43,18 triliun.
Baca Juga
Advertisement
"Data dana kelolaan ini merupakan jumlah dana kelolaan dari reksa dana rupiah saja, dan tidak termasuk jumlah dana kelolaan dari reksa dana penyertaan terbatas," kata Head of Investment Research PT Infovesta Utama Wawan Hendrayana kepada Liputan6.com.
Infovesta merangkum, dari sejumlah produk reksa dana Bahana, ada beberapa produk yang menghasilkan imbal hasil (return) positif secara year to date (30 Desember 2020 hingga 30 September 2021), di antaranya:
1. Bahana Income Bond Fund sebesar 5,88 persen
2. Bahana Provident Fund sebesar 4,68 persen
3. Bahana Prime Income Bond Fund sebesar 4,58 persen
4. Bahana Likuid Plus sebesar 2,89 persen
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Angkat Yoga Prawita Jadi Direktur Bahana Sekuritas
Sebelumnya, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia yang dikenal dengan Indonesia Financial Group (IFG) sebagai pemegang saham PT Bahana Sekuritas pada Senin, 11 Oktober 2021 menunjuk Yoga Prawita sebagai direktur di Bahana Sekuritas.
Hal ini tertuang dalam Keputusan Sirkuler Pemegang Saham PT Bahana Sekuritas Nomor: 151/BS-DIRUT/X/2021.
Dengan demikian, susunan jajaran Direksi Bahana Sekuritas terbaru sebagai berikut:
a. Edward Parlindungan Lubis : Direktur Utama
b. Susilo Zulfachmi : Direktur
c. Jolanda Veronica Sondak : Direktur
d. Yoga Prawita : Direktur
Manajemen IFG menyambut baik kehadiran Yoga Prawita dalam jajaran Direksi Bahana Sekuritas d itengah tantangan perusahaan sekuritas untuk inovasi dalam rangka menciptakan nilai tambah untuk pelanggan dan meningkatkan kinerja perusahaan.
“Penunjukan Yoga Prawita adalah bagian dari strategi IFG untuk memperkuat dan mempertajam inovasi dalam bisnis operasional di Bahana Sekuritas,”ujar Sekretaris Perusahaan IFG, Beko Setiawan dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu, 13 Oktober 2021.
Ia menuturkan, pengalaman dan kapabilitas Yoga di industri Banking, Capital Market dan Securities, seiring sosok Yoga telah menangani berbagai proyek M&A Corporate Finance, Strategy and Transactions baik di luar maupun dalam negeri, akan memperkuat inovasi perusahaan di sisi strategi dan operasional.
"Serta mengembangkan kapasitas Bahana Sekuritas untuk menjadi pemain utama di sektor sekuritas,” ujar dia.
Bahana Sekuritas telah membukukan pendapatan sebesar Rp 95,6 miliar per laporan kuartal-II untuk lini bisnis Jasa Penasehat Keuangan (Financial Advisory). Angka pendapatan pada lini bisnis tersebut merupakan yang tertinggi bila dibandingkan dengan Perusahaan Efek Anggota Bursa lain, pada periode yang sama.
Hingga akhir Agustus 2021, Bahana Sekuritas masih memiliki on-going project sebanyak 26 proyek, yang rencananya sepertiga dari total proyek tersebut akan terealisasi pada akhir tahun 2021.
Salah satu transaksi landmark yang bergengsi Bahana Sekuritas tahun ini adalah menjadi lead advisor proses merger Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah dan Bank BNI Syariah menjadi satu entitas yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI) .
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement